
BATOLA – Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Pendidikan Barito Kuala (Batola) berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan pada lembaga pendidikan dibawahnya.
Komitmen ini muncul usia adanya laporan dan spanduk bertuliskan ‘Stop Ajaran Khilafah’ di beberapa titik ramai lalu lintas di Kabupaten Barito Kuala.
Kepala Kantor Kemenag Batola H Anwar Hidimi menyatakan menolak adanya ajaran tersebut karena dinilai bertentangan dengan ideologi pancasila yang telah ditetapkan.
“Terkait pengawasan, kami telah berkeliling pada madrasah dan KUA untuk menyuarakan terkait NKRI harga mati melalui moderasi beragama, termasuk di pesantren-pesantren kita juga lakukan kunjungan dan berikan pencerahan terkait pentingnya setia terhadap bangsa dan negara,” ucapnya, Jumat (31/10).
Pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan terhadap hal tersebut, terlebih pada titik-titik yang dinilai adanya pergerakan dari afiliasi organisasi yang dilarang oleh pemerintah.
“Kita memang sudah mendapatkan informasi ada beberapa titik yang bergeliat dari organisasi itu masih melakukan kegiatan-kegiatan. Kami tentu terus melakukan pengawasan bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI,” jelasnya.
Ia menyampaikan, saat ini ada 23 pesantren di Batola, 21 madrasah negeri dan 72 swasta. Pihaknya juga rutin satu bulan sekali melakukan apel di pesenteren dengan mengisi sambutan untuk menanamkan rasa cinta Tanah Air.
Senada, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Batola Lulut Widiyanto Putro juga menegaskan akan memperkuat pengawasan pada lembaga pendidikan dibawahnya
“Kita ada guru-guru agama yang bertanggung jawab dalam pengajaran agama. Apabila dari masyarakat ada melihat dan merasa ada penyimpangan ajaran agama, bisa melapor ke disdik untuk dikoordinasikan bersama MUI Barito Kuala,” katanya.
Ia pun akan melakukan pembinaan terhadap guru atau lembaga jika terbukti menyuarakan pengajaran khalifah yang bertentangan dengan NKRI. “Lebih pada pembinaan dulu,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, spanduk penolakan adanya ajaran khilafah tersebut terdapat di pinggir jalan pertigaan jalan Banjarmasin-Marabahan dan HM Yunus, Kecamatan Rantau Badauh, jalan Bahaudin Musa dakat Jembatan Rumpiang, dan beberapa titik jalan lainnya. via

