BANJARMASIN – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Selatan, Hj Fathul Jannah Muhidin secara simbolis menyerahkan bantuan peralatan sekolah bagi anak yang berasal dari keluarga kurang mampu se-Kalsel.
Pada penyerahan bantuan siswa kurang mampu (BSKM) untuk jenjang SMA, SMK negeri dan swasta tahun 2025 diperuntukkan bagi 10.030 orang berasal dari 306 sekolah se-Kalsel berlangsung di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Rabu (1/10).
“Saya berharap dari program bantuan untuk anak yang kurang mampu ini bisa menekan angka putus sekolah di Kalsel,” ujarnya usai penyerahan bantuan didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Hj Galuh Tantri Narindra.
Hj Fathul Jannah berharap bantuan ini juga mampu memberi semangat belajar bagi anak dari keluarga yang kurang mampu sehingga mereka tidak putus sekolah.
Bagi anak didik yang berasal dari keluarga yang kurang mampu dari segi ekonomi, sebut Fathul Jannah, hendaknya tidak berkecil hati akibat keterbatan ekonomi, tetapi terus semangat mengikuti pendidikan sehingga mampu meraih prestasi terbaik.
Fathul Jannah juga mengajak pemerintah, dunia usaha dan perusahaan yang beroperasi di Kalsel untuk mendukung pendidikan dengan memberi pertatian seperti beasiswa bagi anak kurang mampu agar mereka tidak putus sekolah.
Tim Penggerak PKK hingga kader di desa, sebut Fathul Jannah, sangat mendukung program Pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel dalam bidang pendidikan sehingga semua anak usia sekolah bisa menikmati pendidikan hingga perguruan tinggi.
Menurut dia, anak-anak yang saat ini mengikuti pendidikan di SMA dan SMK merupakan penerus perjuangan dan bukan tidak mumgkin anak-anak yang berasal dari keluarga kyrang mampu dari segi ekonomi merupakan anak-anak hebat dimasa mendatang.
“Saya berharap anak-anak hendaknya tidak hanya menuntut ilmu di sekolah atau formal, tetapi menyempatkan menimbal pendidikan informasi seperti majelis ilmu yang ada di sekitar tempat tinggal masing-masing,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Hj Galuh Tantri Nardra melaporkan bahwa pemberian bantuan bagi anak kurang mampu ini merespon program Pemprov Kalsel yang ingin mempriioritaskan pendidikan.
Dalam menyelesaikan masalah bidang pendidikan ini, sebut Galuh Tantri, pihaknya harus berkolaborasi lintas sektor dan dengan berbagai stakeholder di Kalsel, termasuk dengan PKK yang memiliki program pembinaan pendidikan baik kegiatan formal dan non formal.
Menurut Galuh Tantri, melalui program BSKM ini diharapkan akan menekan angka putus sekolah, karena salah satu alasan anak putus sekolah akibat kurang mampu dari segi ekonomi.
Bantuan siswa kurang mampu tahun 2025 ini, kata Galuh Tantri, sebanyak 10.030 orang yang berasal dari 306 sekolah negeri dan swasta se-Kalsel dengan total anggaran lebih dari Rp11 miliar.
“Kami berharap sosialisasi program bantuan siswa kurang mampu hingga tingkat desa, karena itu pihaknya menggandeng PKK yang memiliki kader sampai desa,” demikian Galuh Tantri. ani
