Mata Banua Online
Sabtu, Desember 20, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Bangun Kampung Hijau sebagai Kampung Inggris Berbasis Wisata

by Mata Banua
27 Juli 2025
in Banjarmasin, Kotaku
0

 

Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj. Ananda bersama BEMFKIK Universitas Lambung Mangkurat (ULM) secara resmi meluncurkan program bertajuk Greenlish Tourism yaitu Revitalisasi Kampung Hijau sebagai Kampung Inggris berbasis Potensi Desa Wisata.(foto:mb/ist)

BANJARMASIN – Sebuah inisiatif lokal yang digerakkan mahasiswa dan pemerintah kembali menggugah potensi tersembunyi Kota Banjarmasin, di Kampung Hijau Sungai Bilu, Sabtu (26/7).Pemerintah Kota Banjarmasin bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIK Universitas Lambung Mangkurat (ULM) secara resmi meluncurkan program bertajuk Greenlish Tourism yaitu Revitalisasi Kampung Hijau sebagai Kampung Inggris berbasis Potensi Desa Wisata.

Berita Lainnya

G:\2025\Desember 2025\19 Desember 2025\5\hal 5\hal 5\Walikota HM.Yamin dan rombongan menelusuri sungai sebagai mitigasi wilayah rawan bencana banjir.jpg

Walikota Susur Sungai Petakan Mitigasi Banjir

18 Desember 2025
G:\2025\Desember 2025\19 Desember 2025\5\hal 5\hal 5\Pemko Banjarmasin melakukan pemantauan stok dan harga sembako di pasar.jpg

Pemko Pantau Fluktuasi Harga Pasar Jelang Nataru

18 Desember 2025

Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj. Ananda, menegaskan bahwa gerakan ini bukan hanya program seremonial, tetapi bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun kota berbasis partisipasi warga dan generasi muda.

“Kampung Hijau ini kita dorong bukan hanya sebagai kawasan wisata lingkungan, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran Bahasa Inggris masyarakat. Ini adalah bentuk nyata bahwa mahasiswa tak hanya bergerak di ruang akademik, tapi terjun langsung sebagai pelopor perubahan sosial,” tegas Ananda saat membuka kegiatan.

Greenlish Tourism akan berlangsung dalam beberapa tahap. Mulai dari pelatihan speaking sederhana, praktik dengan wisatawan, hingga penguatan branding wisata Kampung Hijau dalam bahasa Inggris. Nantinya akan dibuat materi visual, papan informasi multibahasa, dan pelatihan khusus bagi pelaku UMKM setempat agar mampu melayani turis asing.

Lanjut ujarnya, visi pembangunan Kota Banjarmasin saat ini mengarah pada kota sungai yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pembangunan tak semata soal infrastruktur, melainkan juga pemberdayaan masyarakat dan penguatan budaya literasi.

“Kami percaya, pembangunan yang melibatkan langsung warga dan mahasiswa akan jauh lebih berdampak. Ini bukan proyek instan, melainkan gerakan berkelanjutan,” tambahnya.

Pembina BEM FKIK ULM sekaligus koordinator, M. Irwan Setiawan menuturkan Greenlish Tourism merupakan program revitalisasi kawasan Kampung Hijau Sungai Bilu dengan pendekatan ekowisata yang dipadukan dengan pendidikan Bahasa Inggris dasar bagi warga.

Program ini diinisiasi oleh BEM FKIK ULM lewat Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) yang didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).“Lewat kegiatan ini, kami ingin menguatkan kepemimpinan dan manajerial mahasiswa dengan model pelayanan langsung ke masyarakat. Fokus kami kali ini adalah meningkatkan kualitas desa wisata, khususnya dari sisi komunikasi dengan wisatawan asing,” beber Irwan.

Ia menambahkan, dalam beberapa bulan terakhir, kawasan Sungai Bilu mulai menarik wisatawan mancanegara. Sayangnya, warga belum terbiasa menyapa atau berinteraksi dasar dalam Bahasa Inggris.

“Padahal hal sederhana seperti menyapa ‘hello’ atau menjelaskan tempat dengan Bahasa Inggris bisa meningkatkan minat wisatawan untuk berlama-lama. Dari sinilah kurikulum sederhana kami mulai dari speaking, writing, dan English for eco-tourism,” jelasnya.

Program ini tidak berdiri sendiri. BEM FKIK ULM berkolaborasi erat dengan Kelurahan Sungai Bilu, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), serta sejumlah akademisi dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris ULM. Bahkan, menurut Irwan, beberapa dosen akan ikut terlibat dalam menyusun materi pengajaran informal bagi warga.

Zulkifli, perwakilan Pokdarwis Sungai Bilu, juga menyambut antusias program ini. Ia menyebut bahwa selama ini warga sudah antusias menjaga kebersihan dan estetika lingkungan, tetapi masih kekurangan dari sisi keterampilan komunikasi wisata.

Selain itu, program ini juga menyasar edukasi anak-anak dan remaja di kawasan Sungai Bilu agar terbiasa berinteraksi dengan Bahasa Inggris sejak dini.Dengan adanya program ini, Pemerintah Kota berharap Kampung Hijau bisa menjadi contoh desa wisata yang menggabungkan lingkungan, bahasa, dan partisipasi aktif warga.via/rds

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper