BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin menyiapkan dua lahan untuk membangun rumah susun sewa (Rusunawa) untuk menyiapkan hunian layak bagi masyarakat.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Banjarmasin Chandra Iriandi Wijaya di Banjarmasin, Selasa, menyampaikan, dua lahan itu lokasinya ada di Mantuil di Banjarmasin Selatan dan di Jalan Veteran di Banjarmasin Tengah.
“Pada 2024 lalu sudah kita selesaikan studi kelayakan pembangunan di dua lokasi itu,” ujarnya.
Untuk tahun ini, ungkap dia, sudah diusulkan anggaran untuk pembebasan lahan pada kedua lokasi yang sudah direncanakan tersebut.
Menurut dia, pembebasan lahan untuk pembangunan dua lokasi Rusunawa itu ditaksir menghabiskan anggaran Rp16 miliar.
Dikatakan dia, jika pembebasan lahan sudah beres, baru diajukan proposal pembangunan ke pemerintah pusat.
“Jadi pemerintah pusat yang membangunnya, kita hanya menyiapkan lahan. Seperti itu yang ada,” kata Chandra.
Kota Banjarmasin sudah memiliki dua lokasi Rusunawa yang sudah beroperasi, yakni Rusunawa Ganda Magfirah di Jalan Tembus Mantuil dan Rusunawa Teluk Kelayan di pinggiran bantaran sungai Martapura.
Menurut Chandra, seperti pembangunan Rusunawa Teluk Kelayan terwujud dengan kolaborasi antara Pemko dan beberapa kementerian, yakni, pembebasan lahan dari Pemko, pembangunan dari Dirjen Perumahan, untuk penataan kawasan dari Dirjen Pemukiman dan untuk penataan pinggir sungai dari Dirjen Sumberdaya Air.
“Kita harapkan masih seperti demikian nantinya untuk dua Rusunawa yang rencananya diajukan dibangun lagi ini,” katanya.
Chandra menyatakan, minat masyarakat untuk menghuni Rusunawa cukup tinggi, karena biaya sewanya yang sangat terjangkau, juga memenuhi standar layak huni.
Selain itu, kata dia, pembangunan Rusunawa ini untuk mengentaskan kawasan kumuh di dua wilayah itu, termasuk untuk program normalisasi sungai yang harus menata pemukiman warga di sana.
“Seperti di Jalan Veteran itukan, sungainya sedang dilakukan perbaikan dan normalisasi, tentunya bangunan di pinggiran sungai itu terimbas, hingga pas jika dibangun Rusunawa di sana,” ujarnya.
Selain itu, kata Chandra, Rusunawa ini cukup besar memberikan pendapatan asli daerah (PAD), yakni dari pengumpulan biaya sewa. ant
