Kamis, September 18, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

MembangunMentalitasWirausaha Mahasiswa

by Mata Banua
15 Mei 2025
in Opini
0
D:\2025\Mei 2025\15 Mei 2025\8\8\Luci Fitriyanti.jpg
Luci Fitriyanti, S.Tr.Kes., M.Tr.TGM (Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang)

Sudah pasti semua orangtua mana yang tidak bangga melihat anaknya diwisuda menjadi sarjana dan ilmuan muda yang kreatif dan inovatif. Ada beberapa catatan penting yang perlu dijadikan bahan perenungan bagi para sarjana yang baru saja diwisuda.

Pertama, mengapa banyak sarjana tidak mau berpikir besar dan berpikir berbeda dengan yang lainnya, padahal hasilnya akan hidup besar dalam kebahagiaan.

Artikel Lainnya

D:\2025\September 2025\18 September 2025\8\8\Ridho Pratama Satria.jpg

Gaya Hidup Sehat dan Oknum-Oknum Kapitalis

17 September 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Kurikulum Berbasis Cinta, Solusi untuk Pendidikan Hari Ini?

17 September 2025
Load More

Kedua, mengapa banyak sarjana lebih memilih bekerja sebagai karyawan yang dibayar dibandingkan bekerja sendiri. Sehingga tidak aneh lagi jika setelah diwisuda ribuan sarjana menyerbu pasar kerja, mereka hadir dengan kualifikasi dan keahlian yang sangat beragam.

Mereka mesti harus ukur diri ketika memasuki bursa kerja. Karena banyak di antara mereka yang lebih antusias dan siap bekerja meski dengan gaji yang rendah sekalipun.

Ironisnya, meskipun dunia kerja tidak terlalu memberikan harapan besar untuk menatap masa depan yang bahagia, namun mengapa lulusan sekolah dan perguruan tinggi  (PT) masih tetap saja berpikir  mencari kerja. Bahkan sebagian besar orangtua ikut mengamini  bahwa sekolah atau kuliah itu untuk bekerja, bukan untuk menjadi wirausaha.

Mentalitas Wirausaha

Tidak semua orang memiliki mentalitas wirausaha. Ada dua pertanda seseorang yang memiliki mentalitas sebagai wirausaha. Pertama, jika mengeluarkan uang, selalu diikuti dengan pola pikir bagaimana sebagian uang yang keluar bisa kembali.

Ini artinya seorang yang bermental wirausaha selalu menyisihkan sebagian penghasilannya untuk investasi dalam bentuk usaha. Kedua, jika mengerjakan sesuatu, ia selalu mempersiapkan untuk segera mencari penggantinya.

Artinya, seorang yang bermental wirausaha selalu berusaha secepatnya bisa mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain sehingga usahanya semakin maju dan berkembang. Ia selalu berpandangan jauh ke depan tentang berbagai hal yang terkait dengan kemajuan dirinya di masa depan.

Karena itu, generasi muda sekarang khususnya bagi para wisudawan yang baru saja dilantik dan dipindahkan kucirnya oleh pak rektor mesti harus mampu berpikir kritis menjadi wirausaha. Hilangkan budaya gengsi, karena sikap mental inilah sebagai penyebab kenapa banyak generasi muda kita menganggur dan mengalami kesulitan untuk mengurus dirinya sendiri. Silakan “memercik api wirausaha”, sehingga mereka akan menjadi pribadi yang berbeda.

Berpikirlah yang besar, maka akan hidup besar dalam kebahagiaan, dalam prestasi, dan besar dalam pendapatan, termasuk akan besar dalam jumlah teman yang dimiliki. Persoalan yang dihadapi negeri kita saat ini adalah percikan api wirausaha masih sangat lemah, sehingga banyak lulusan PT yang masih menjadi pengangguran.

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2024, jumlahpengangguranterbuka di Indonesia mencapaisekitar 1,82 juta orang. Dari jumlahtersebut, lulusanperguruantinggi (S1 keatas) yang menganggurtercatatsebanyak 31.790 orang, atausekitar 1,75 persendari total penganggurannasional. Mereka menganggur karena masih pilih-pilih pekerjaan, dan disebabkan mental  yang tidak kuat untuk menjadi wirausaha.

Karena itulah mengembangkan wirausaha baru dari kalangan kampus merupakan solusi terbaik yang harus dilakukan, bukan saja dalam rangka peningkatan daya saing, tetapi juga dalam rangka mengatasi masalah bangsa. Makin banyak tumbuh entrepreneur, sejatinya makin makmur pemerintahan suatu negara.

Solusi Tepat

Mengembangkan etos kewirausahaan pada generasi muda, khususnya bagi mahasiswa dan lulusan PT merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kelesuan ekonomi nasional. Hasilnya dipastikan akan mampu  mereduksi kemiskinan dan pengangguran serta  mampu  memacu ketertarikan generasi muda untuk berwirausaha.

Namun realitas di lapangan hampir semua orang mempertanyakan untuk apa sekolah tinggi-tinggi, jika ternyata setelah lulus kuliah menjadi sarjana pengangguran. Lebih baik bekerja untuk membantu mencukupi keperluan keluarga dari pada menjadi sarjana tetapi menganggur. Padahal semakin banyak lulusan PT yang menjadi wirausaha akan bisa mempercepat pemulihan ekonomi.

Dalam bahasa kepemimpinan, seorang pemimpin ibarat memiliki tipologi api, dimana api diperlambangkan sebagai seorang yang selalu tampil berwibawa dan berani menegakkan hukum dan kebenaran secara tegas dan tuntas tanpa pandang bulu.Oleh karena itu diharapkan kepada seluruh mahasiswa yang pada saat ini sedang menimba ilmu pengetahuan, dan juga kepada para sarjana yang baru saja diwisuda namun masih berstatus sebagai penganggur pemula, agar mengubah pandangan dan gagasan baru yang kritis.

Untuk mendapatkan penghasilan besar dan hidup bahagia, banyak alternatif  yang bisa dilakukan jika dibanding dengan 20 tahun yang lalu. Kini zaman sudah serba maju dan canggih, tidak ada hambatan yang berarti untuk berkiprah dalam bisnis. Mengapa mereka masih terkungkung dengan pola tradisional? Sudah waktunya mereka mempersiapkan diri bahwa kesuksesan itu ditentukan oleh diri sendiri.

Kita harus percaya bahwa tidak ada sukses yang kebetulan, nasib di tangan kita sendiri. Idealnya makin maju peradaban, makin banyak anak muda yang sukses lebih cepat, bukan sebaliknya menjadi generasi muda pesimis yang banyak bicara namun sedikit kerja.

Menjadi seorang wirausaha memiliki daya tarik dan tantangan tersendiri, namun diperlukan ketekunan, keseriusan, serta kemauan untuk terus menuntut ilmu. Risiko yang harus ditanggungpun lebih tinggi. Inilah yang acap kali menyebabkan seseorang enggan untuk memulai usaha. Mari kita sama-sama menggesa untuk memulai bisnis sesegera mungkin! Sebaik-baiknya bisnis adalah bisnis yang dibuka, bukan bisnis yang dihitung.

Dan terakhir, kunci sukses berwirausaha adalah mereka harus mampu menjalankan tiga prinsip yakni, mengetahui pengetahuan yang harus diketahui, menguasai kemampuan yang harus dikuasai, dan mengerjakan pekerjaan yang harus dikerjakan, insyaAllah akan sukses berbisnis. Selamat berjuang, semoga kesuksesan menyertai semuanya. Aamiin

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA