
MARTAPURA – Lomba Ikan Hias Cupang dan Beganalan Iwak Papuyu (Betok) yang diadakan di RTH Alun-alun Ratu Zalecha Martapura, Sabtu (7/12), ramai pengunjung.
Lomba yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar ini dihadiri Bupati Banjar H Saidi Mansyur, dan undangan.
Saidi mengatakan, lomba ikan hias merupakan ajang promosi dan mediasi antara pemerintah, pencinta dan penggemar ikan hias, komunitas, pedagang, serta pelaku lainnya yang berkecimpung dalam perkembangan dunia perikanan non konsumsi, khususnya penggemar ikan hias Cupang.
Menurutnya, Lomba Ikan Hias Cupang ini perlu dilestarikan dan harus lebih dikembangkan, karena banyaknya peminat.
“Disetiap giat di desa-desa pasti ada pedagang menjual ikan hias Cupang, semoga menjadi daya tarik untuk dikembangkan melalui dinas terkait,” ujar Saidi.
Saidi mengharapkan, melalui lomba ini dapat membangkitkan lagi semangat dan gairah di bidang perikanan. “Mampu menghidupkan roda ekonomi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha dan penghobi ikan hias,” ucapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar Sipliansyah Hartani menjelaskan, lomba ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ikan Nasional, dan menghidupkan kembali hobi para pencinta ikan hias.
Selain Lomba Ikan Hias Cupang, pihaknya juga melombakan Baganalan Iwak Papuyu, yang tentunya akan menumbuhkan kembali pembudidaya Papuyu yang ada di Kabupaten Banjar.
“Alhamdulillah untuk peserta ada tiga provinsi yang ikut yaitu Kalsel, Kalteng dan Kaltim,” ujar Sipliansyah.
Untuk penilaian Papuyu sebut Sipliansyah, diukur berdasarkan bobot. Jika nantinya ada kesamaan bobot, maka akan dilihat bentuk dan besar badan yang diukur, termasuk panjang dan lebar badan.
Alasan ikan Papayu juga dilombakan, karena merupakan endemik asli Kalimantan. “Rasanya enak dan harga jualnya tinggi. Diharapkan melalui lomba ini, Papuyu akan menjadi primadona di Kabupaten Banjar dan Kalimantan Selatan,” ucap Sipliansyah. ril/dio