Senin, Agustus 18, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Bukan cuma Pencernaan, Sakit Perut Bisa Jadi Tanda Anak Alami Masalah Kecemasan

by Mata Banua
30 Juli 2024
in Mozaik
0
D:\2024\Juli 2024\31 Juli 2024\11\Halaman 1-11 Rabu\bukan.jpg
(foto:mb/web)

 

Dokter spesialis jiwa dari RSUD Tarakan Jakarta dr Zulvia Oktanida Syarif mengatakan bahwa sakit perut ternyata bisa menjadi salah satu tanda anak mengalami masalah kecemasan. Karena itu, Zulvia mengimbau para orang tua perlu peka terhadap anak dan jangan langsung melakukan judging pada mereka.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\enggak.jpg

Enggak Bikin Gemuk, 6 Camilan Sehat Ini Wajib Kamu Bawa saat Kerja

18 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\luar biasa.jpg

Luar Biasa! Ini Manfaat Air Rebusan Kayu Manis untuk Kesehatan

18 Agustus 2025
Load More

“Kalau anak, bisa ditandai dengan dia sakit perut dan nggak masuk sekolah. Misalnya, sudah diperiksa ke dokter anak dan nggak ada masalah, berarti ada tanda tanya,” kata Zulvia pada diskusi daring yang digelar oleh RSUD Tarakan Jakarta dalam rangka Hari Anak Nasional pada Selasa (23/7/2024).

Jika anak mengalami hal tersebut, orang tua bisa mencoba menganalisis apa yang terjadi. Misalnya, anak jadi tidak ingin sekolah, orang tua bisa mencoba mencari tahu apa yang anak alami di sekolah.

Zulvia menambahkan, peran dan kepekaan orang tua memang sangat diperlukan untuk mengatasi kekerasan pada anak. Sebab, tak semua anak bisa mengatakan atau mengekspresikan apa yang terjadi pada diri mereka dengan baik.

“Jadi kita harus ‘aware’ sama perubahan perilaku anak-anak. Karena mereka nggak langsung bisa menyampaikan,” kata Zulvia.

Zulvia mengatakan, seorang anak yang mengalami gangguan kecemasan juga umumnya mengalami gejala seperti ketakutan, gelisah dan rewel apabila anak yang mengalaminya masih terlalu kecil. Selain lebih peka terhadap pola perilaku anak, Zulvia juga mengimbau agar para orang tua dapat menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya. Dengan demikian anak pun akan merasa lebih nyaman dan lebih terbuka dengan orang tuanya.

Ia juga mengimbau masyarakat tak meremehkan atau mengabaikan dan membiarkan anak yang mengalami kekerasan. Sebab, menurut Zulvia, seorang anak yang mengalami kekerasan berisiko tinggi mengalami gangguan mental di kemudian hari.

Bahkan, hal ini juga bisa berdampak pada kemampuannya untuk membangun hubungan yang sehat dan menjalin kehidupan yang produktif. “Kalau kita biarkan jangka panjang, tentunya ini akan berdampak pada kesehatan anak baik fisik maupun mental. Dan untuk relasi dia. Anak bisa jadi punya ‘trust issue’ saat dewasa,” kata Zulvia.

Ia menjelaskan bahwa orang tua juga perlu mengetahui kekerasan memiliki banyak jenis, yakni kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan emosional dan penelantaran.

“Karena itu, orang tua perlu mewaspadai apabila anaknya mengalami gejala kesehatan mental akibat kekerasan,” kata Zulvia.

Gejala gangguan kesehatan mental yang dapat dialami anak korban kekerasan di antaranya adalah kecemasan, depresi, gangguan stres pasca trauma (PTSD) dan masalah perilaku.

“Kalau sudah seperti itu, cari tahu apa penyebabnya dan bawa konsultasi ke profesional sesegera mungkin,” kata Zulvia.

Selain itu, kata Zulvia, apabila anak mengalami tindak kekerasan, orang tua bisa melakukan penanganan pertama. Hal pertama yang dapat dilakukan orang tua adalah mengamankan anak dan menberi dukungan emosional.

Zulvia menegaskan orang tua perlu menunjukkan empati dan jangan mengeluarkan perkataan yang menyalahkan anak. Kemudian, hindari menginterogasi anak dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya harus menceritakan pengalamannya berkali-kali. ant

 

 

Tags: KecemasanPencernaansakit perut
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA