
BANJARMASIN – Pascakebakaran besar di Pasar Lima, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin melakukan pertemuan dengan para pedagang yang terdampak musibah kebakaran beberapa waktu lalu, di kantor UPT Disperdagin Banjarmasin, Rabu (24/4).
Kepala PSDP Disperdagin Kota Banjarmasin, Muhammad Ridho Satriya mengatakan pihaknya ingin membantu pedagang tersebut dengan membangunkan lapak sementara agar tetap bisa menjalankan usahanya.
“Alhamdulillah rencana pembangunan tempat sementara itu diterima warga dengan baik,” ungkap Ridho usai pertemuan.
Banyak masukan dari para pedagang terhadap pembangunan tempat baru usaha tersebut, namun bantuan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia saat ini. “Karena ini musibah maka pembangunannya pun sesuai dengan anggaran seadanya. Kita membantu memberikan bantuan fasilitas sementara agar mereka bisa tetap berjualan seperti semula,” kata Ridho.
Mengangiat pembangunanmenggunakan anggaran pemerintah maka pihaknya tetap harus mengkoordinasikan dengan instansi terkait mengenai penangganan dari musibah kebakaran.
“Apakah nanti bisa penunjukan langsung atau bagaimana metodenya masih kami koordinasikan BPKPAD serta Inspektorat,” jelasnya.
Sedangkan untuk pelaksanaan pembangunan terbagi dua tahap. Tahap pertama pembangunan rata-rata bentuk toko dan kios sebanyak 34 unit.
Kemudian pada tahap kedua, pembangunan untuk bak pedagang yang jumlah jauh lebih banyak yakni 133 unit. Dalam pembangunan ini, tentunya tidak semua tuntutan para pedagang bisa diakomodir. Namun paling tidak ada fasilitas sementara untuk berjualan.
Selain itu, mulai Agustus 2024, pihaknya juga tidak melakukan penarikan retribusi pasar.
“Paling tidak ini bisa meringankan beban para pedagang karena kita bisa melakukan ganti rugi pada pedagang yang terbakar,” akhirnya.
Salah satu pedagang, Mulya Jauhari mengaku menerima saja tawaran yang diberikan Dispersagin Kota Banjarmasin selagi ada solusi untuk tetap bisa berjualan.
“Meski fasilitas sementara, paling tidak bisa berjualan dulu sebelum dibangun yang layak,” katanya. Mengingat pascakebakaran yang terjadi, para pedagang terpaksa tak bisa berjualan karena bak dan kios habis terbakar. via