
BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana sosial yang di dominasi musibah kebakaran pemukiman penduduk dan kecelakaan perahu di Provinsi Kalimantan Selatan hingga semester I (Januari-Juni) 2024, di taksir mencapai Rp 44,924 miliar.
Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi SSos, Selasa (9/7), menyebutkan, kerugian akibat bencana sosial tersebut terbesar di alami Kota Banjarmasin mencapai Rp 13,380 miliar.
Selain itu, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) sekitar Rp 6,685 miliar, Tabalong sekitar Rp 5,320 miliar, Banjar Rp 3,730 miliar, dan Balangan Rp 3,525 miliar.
Kemudian, Kabupaten Kotabaru sekitar Rp 2,515 miliar, Hulu Sungai Tengah (HST) mencapai Rp 2,1 miliar, Kota Banjarbaru di taksir sebesar Rp 2,028 miliar, dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) sekitar Rp 1,734 miliar.
Selanjutnya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) di taksir sebesar Rp 1,650 miliar, Tanah Laut (Tala) sekitar Rp 825 juta, Tapin Rp 751 juta, dan Hulu Sungai Utara (HSU) sekitar Rp 680 juta.
Ketika di tanya frekuensi bencana sosial di Kalsel, Madi –sapaan akrabnya—menyebutkan, hingga semester I 2024 tercatat terjadi 148 kali bencana sosial yang terdiri atas musibah kebakaran pemukiman penduduk 144 kali dan empat kali kecelakaan perahu.
Menurutnya, dari 144 kali bencana kebakaran pemukiman terbanyak di Kota Banjarmasin 26 kali, Kabupaten Banjar 19 kali, Kota Banjarbaru dan Kabupaten HST masing-masing 14 kali, Tabalong 12 kali, Balangan 11 kali, Tala dan Kotabaru masing-masing 10 kali.
Kemudian, Kabupaten Batola sembilan kali, Tanbu tujuh kali, dan masing-masing empat kali di Kabupaten Tapin, HSS dan HSU.
Sedangkan empat kali kecelakaan perahu meliputi dua kali di Kabupaten Batola dan masing-masing satu kali di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Tala hingga menyebabkan lima orang meninggal dunia dan 10 orang luka-luka.
Akibat bencana kebakaran pemukiman penduduk dan kecelakaan perahu tersebut, sebanyak 374 kepala keluarga (KK) atau 1.262 jiwa kehilangan tempat tinggal, dan menyebabkan 213 buah rumah penduduk mengalami rusak total, 164 buah rumah rusak berat, serta 57 buah rumah rusak ringan.
Madi mengatakan, khusus bulan Juni 2024, telah terjadi 40 kali bencana sosial di Kalsel yang terdiri atas 39 kebakaran pemukiman penduduk dan satu kali kecelakaan perahu.
Hal itu mengakibatkan menimbulkan kerugian yang di taksir mencapai Rp 10,708 miliar, terbanyak di alami Kabupaten Tanbu sekitar Rp 3,5 miliar, HSS Rp 1,5 miliar, dan HST Rp 1,150 miliar.
Pada kesempatan itu, ia mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan bencana kebakaran pemukiman seperti Kota Banjarmasin untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi resiko akibat bencana sosial tersebut. ani