
JAKARTA – Pelatih Albania Sylvinho mengatakan timnya harus menikmati momen imbang 2-2 melawan Kroasia dalam pertandingan Euro 2024 pada Rabu (19/6/2024) malam WIB. Albania mencetak gol penyeimbang pada menit-menit terakhir.
Klaus Gjasula jadi pahlawan Albania. Sosok yang sebelumnya menjadi pesakitan karena mencetak gol bunuh diri yang membuat Kroasia berbalik unggul 2-1, menjebol gawang Kroasia pada menit ke-90+5. Gol yang membuat Albania mencuri satu poin guna menjaga harapan lolos dari fase grup.
“Itu sensasi yang luar biasa, saya akan mengingat pertandingan ini sepanjang hidup saya. Suporter sungguh luar biasa. Anda harus berusaha menikmati turnamen seperti ini, sungguh sulit, sungguh keras, kami baru dua laga bermain di sini,” kata mantan bek kiri Brasil itu seperti dikutip AFP pada Kamis (20/6/2024).
Ia mengatakan, Albania bertarung demi setiap poin. Ia menegaskan, perjuangan Albania harus berlanjut dan mereka kami harus berupaya demi setiap poin.
“Saya bangga dengan para pemain sehingga kami harus menikmati momen itu,” ujar pria berusia 50 tahun itu.
Albania akan menghadapi Spanyol pada 24 Juni dalam pertandingan terakhir fase grupnya. Mereka membutuhkan kemenangan mengejutkan agar lolos ke fase gugur Euro untuk pertama kalinya.
“Kami bangga, bangsa ini harus bangga dengan hasil dan performa tim ini,” kata Sylvinho yang dua kali menjuarai Liga Champions bersama Barcelona. “Kami melakukannya dengan baik dan saya sangat bangga dengan para pemain saya.”
Format Euro 2024 yang memungkinkan empat tim peringkat ketiga untuk melaju sering dikritik, tetapi Skotlandia dan Swiss akan bersyukur dengan opsi tersebut setelah imbang 1-1 pada Kamis (20/6/2024) dini hari WIB. Hasil yang membuat kedua tim tetap berada dalam perburuan menuju pertandingan terakhir grup mereka.
Swiss, yang mengalahkan Hungaria di pertandingan pembuka mereka, hampir pasti ke 16 besar lolos dengan empat poin, minimal sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik. Andai kalah melawan Jerman pun, koleksi empat poin akan cukup selama menjaga selisih gol tak terlalu besar.
Skotlandia, yang tidak pernah lolos dari fase grup dalam 11 kejuaraan besar sebelumnya, kini memiliki kesempatan untuk mengakhiri rekor buruk jika bisa menaklukkan Hungaria, yang belum mendapatkan poin setelah dikalahkan Jerman 0-2 pada laga kick-off lebih awal.
Hungaria, setelah menderita dua kekalahan, masih dapat merebut satu tempat sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik. Namun, ini harus bergantung kepada hasil dari grup-grup lain.
Kegagalan Skotlandia berulang kali di panggung besar hampir tidak dapat dipercaya dari delapan kiprah di Piala Dunia dan kini empat kali di Euro, Tartan Army hanya mampu meraih enam kemenangan dari 34 pertandingan. Satu-satunya kemenangan mereka di Euro adalah saat melawan CIS (Rusia) pada tahun 1992 dan Swiss pada 1996.
Mereka mungkin menganggap diri mereka kurang beruntung untuk tidak berhasil meraih tiga poin di Cologne, setelah unggul lebih dulu melalui tendangan Scott McTominay yang terdefleksi oleh Fabian Schar untuk menaklukkan kiper Yann Sommer.
Namun, Swiss layak mendapatkan gol penyeimbang jarak jauh spektakuler dari Xherdan Shaqiri. Ia memanfaatkan umpan lambung dari Anthony Ralston di menit ke-26 untuk menyamakan kedudukan dengan tendangan kaki kiri ke pojok atas gawang dan melewati penjaga gawang Skotlandia, Angus Gunn.
Namun Skotlandia menunjukkan komitmen yang luar biasa, dengan percobaan membentur tiang gawang dan tendangan lain yang masih dapat dihalau dalam serangkaian serangan berbahaya pada menit-menit akhir.ant