
BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana sosial yang di dominasi musibah kebakaran pemukiman penduduk dan kecelakaan perahu di Provinsi Kalimantan Selatan hingga akhir Mei 2024, di taksir mencapai Rp 34,216 miliar.
Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi SSos menyebutkan, kerugian akibat bencana sosial tersebut terbesar di alami Kota Banjarmasin mencapai Rp 12,450 miliar.
Selain itu, Kabupaten Tabalong sekitar Rp 4,670 miliar, Banjar Rp 3,330 miliar, Tanah Bumbu (Tanbu) mencapai Rp 3,185 miliar, Balangan Rp 2,625 miliar, Kotabaru sekitar Rp 2,115 miliar, Kota Banjarbaru Rp 1,975 miliar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sekitar Rp 950 juta, dan Barito Kuala (Batola) sekitar Rp 834 juta.
Selanjutnya, Kabupaten Tapin Rp 751 juta, Tanah Laut (Tala) mencapai Rp 650 juta, Hulu Sungai Utara (HSU) sekitar Rp 530 juta, dan Hulu Sungai Selatan (HSS) sekitar Rp 150 juta.
“Tercatat terjadi 108 kali bencana sosial yang terdiri atas musibah kebakaran pemukiman penduduk 105 kali, dan tiga kali kecelakaan perahu,” ujarnya, Minggu (2/6).
Menurut Madi –sapaan akrabnya, dari 105 kali bencana kebakaran pemukiman penduduk tersebut terbanyak di Kota Banjarmasin 22 kali, Kabupaten Banjar 13 kali, Kota Banjarbaru 12 kali, serta Kabupaten Balangan dan Tabalong masing-masing sembilan kali.
Selain itu, Kabupaten Tala dan HST masing-masing delapan kali, Batola dan Kotabaru masing-masing enam kali, Tanbu dan Tapin masing-masing empat kali, HSU tiga kali, dan HSS satu kali.
Sedangkan tiga kali kecelakaan perahu masing-masing satu kali di Kota Banjarmasin, Kabupaten Batola dan Tala, serta akibat bencana sosial itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan sembilan orang luka-luka.
Akibat bencana kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel itu, lanjut dia, sebanyak 289 kepala keluarga (KK) atau 965 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Akibat bencana kebakaran pemukiman dan kecelakaan perahu tersebut menyebabkan 140 buah rumah penduduk mengalami rusak total, 147 buah rumah rusak berat, dan 46 buah rumah rusak ringan.
Pada kesempatan itu, Madi pun mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana kebakaran pemukiman seperti Kota Banjarmasin, untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi resiko akibat bencana sosial tersebut. ani