JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan pihaknya menugaskan Perum Bulog mendorong pelaku usaha serta stakeholder jagung untuk menyerap secara optimal hasil panen petani.
Hal ini menyikapi situasi produksi jagung di beberapa sentra produsen yang saat ini tengah melimpah.
“Pemerintah berupaya mengantisipasi stuasi seperti ini. Pada pokoknya itu, bagaimana hasil panen jagung petani dapat terserap secara baik. Pemerintah mealui Perum Bulog telah melaksanakannya dan stakeholder lainnya seperti private sector pelaku usaha pakan dan peternak unggas, juga telah kami kumpulkan dan menghasilkan suatu komitmen bersama dalam penyerapan jagung,” kata Arief dalam keterangannya di Jakarta.
Menurutnya, Bapanas terus melakukan koordinasi langkah-langkah penyerapan jagung bersama stakeholder terkait, termasuk kunjungan lapangan langsungDirektur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono ke sentra jagung di Bima dan Dopu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam kunjungan yang juga dihadiri oleh Perum Bulog, pelaku usaha jagung, an asosiasi/koperasi peternak tersebut menyepakati komitmen penyerapan bersama dengan harga sesuai ketentuan kebijakan fleksibilitas Harga Acuan Pembelian (HAP) di tingkat produsen dan Harga Acuan Penjualan (HAP) di tigkat konsumen.
Panen raya jagung di Bima dan Dompu ini diperkirakan masih berlangsung sampai Juli mendatang. Untuk mengantisipasi over supply dan harga jatuh, Pemerintah berkomitmen mempercepat proses distribusi jagung, utamanya k sentra-sentra peternakan di Jawa.
Per 14 Mei 2024, total secara keseluruhan jagung dalam negeri yang diserap Buog telah menyentuh 16 ribu ton. Itu terdiri dari serapan pada infrastruktur pascapanen di Gudang Corn Drying Center (DC) Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan total serap 5 ribu ton dan CDC Bolaang Mongondow Sulaesi Utara di angka 5,7 ribu ton. Di samping itu, terdapat pula penyerapan di luar CDC yang totalnya telah mencapi 5,4 ribu ton.
Secara terperinci, penyerapan tertinggi di luar CDC ada di Kantor Wilayah (Kanwil) BulogNTB dengan capaian 4,9 ribu ton. Lalu Kanwil Sulawesi Utara dan Gorontalo 150 ton dilanjutkan Kanwil Bulog Slawesi Selatan dan Sulawesi Barat tercatat telah menyerap 110,57 ton. Kanwil Sulawesi Tenggara di angka 101,2 ton,Kanwil Jawa Tengah 100 ton, dan Kanwil Jawa Timur 9,95 ton.
“Penyerapan produksi dalam negeri yang kita lakukan tentuya guna memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP). Ini pun sebagaimana arahan Bapak Presiden oko Widodo yang meminta agar pemerintah itu dapat berperan sebagai stabilisator harga pangan, mulai dari tingkat produsen ampai konsumen. Apalagi jagung itu krusial karena berkaitan erat dengan komoditas daging ayam dan telur,” kata Arie.
Menurutnya, importasi jagung pakan juga telah dihentikan sejak Maret 2024 demi menyambut panen raya saat ini.
“Importasi terpaksa kita lakukan pada akhir tahun lalu karena demi membantu para peternak memperoleh pasokan jagung akan yang baik. Nah, sekarang kita dorong para pelaku usaha ternak menyerap sebanyak-banyaknya panen jagung dalam ngeri,” tambahnya. rep/mb06
