
BANJARBARU – Komandan Resor Militer (Danrem) 101 Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto menggandeng masyarakat di wilayah Kota Banjarbaru dalam mendukung swasembada pangan, serta mewujudkan ketahanan pangan (hanpangan) nasional.
TNI sebagai alat pertahanan negara memiliki tugas mendukung ketahanan pangan nasional, hal ini ditindaklanjuti dengan MoU bersama Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI).
“Kita dari Korem 101 Antasari siap mendukung hanpangan nasional dengan melaksanakan program hanpangan terpadu di lahan tidur milik TNI AD,” katanya mengutip pers release Korem 101 Antasari, Selasa (14/5).
Ia menjelaskan, kegiatan ini bermaksud memberikan gambaran tentang pelaksanaan hanpangan terpadu, dan bertujuan mendapatkan dukungan dari kotas dan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru guna menyukseskan program hanpangan terpadu.
Ada pun program hanpangan terpadu yang di godok Korem 101 Antasari di atas 200 hektar lahan milik TNI AD terbagi ke dalam empat blok.
“Kesiapan lahan 200 hektare terbagi empat blok, yakni blok I merupakan lahan persawahan yang berada tepat di belakang Yonif 623/bwu dengan luas 50 hektar, dan sudah ditanami padi jenis siam dengan Kelompok Tani (Poktan) Karya Bersama sebanyak 17 orang,” ujarnya.
Kemudian pada blok II yang berlokasi di Bukit Petruk di tanami berbagai macam tanaman pangan, seperti jagung, singkong, pepaya, mangga di atas lahan seluas 100 hektar, dengan Poktan dari Maju Jaya sebanyak 14 orang dan Poktan Bangun Dan Sejahtera sebanyak 16 orang.
Sementara, di blok III berada di lokasi Kampung Dalam dengan luas 44 hektare, yang ditanami singkong dan jagung dengan Poktan Bumi Makmur dan Sumber Rezeki.
Selanjutnya, di blok IV yang berada di Bukit Petruk dengan luas empat hektar dan sudah di tanami bibit Kopi Liberika dengan total 1000 pohon, di atas lahan satu hektar dengan Poktan mandiri personil Denhubrem 101 Bjm.
“Karena itu kita dari TNI AD pun sudah menyiapkan segala hal dalam menjalankan program hanpangan nasional ini,” terangnya.
Ada pun gagasan penanaman kopi jenis liberika dalam rangkap menyulap lahan mudah terbakar menjadi kebun kopi, berlokasi di lahan bekas kebakaran hutan dan lahan (karhutla). ant