Oleh : Helda Wati, S.Pd ( Pendidik di Batola )
Ramadhan tiba, semua umat bersuka cita. Ramadhan memang bulan mulia, bulan yang ditunggu-tunggu muslim sedunia untuk panen pahala. Berbagai aktivitas sudah disusun untuk menjalaninya agar ramadhan tidak hanya sekedar seremonial, pokoknya Ramadhan harus dilalui dengan kualitas dan kuantitas amal yang semakin meningkat. Jangan sampai hanya sekedar ikut berpuasa, ikut berbuka, ikut tarawih dll namun ruhiyah tetap kering dan. akhirnya Ramadhan berlalu begitu saja dengan menyisakan perasaan rugi yang entah disadari atau tidak.
Di tengah suka-cita bulan Ramadhan, tentu kita juga jangan menutup mata dari keadaan. Kaum Muslimin saat ini sedang tidak baik-baik saja. Berbagai problem masih mengitari kehidupan Umat muslim Indonesia hingga dunia.
Ada problem terpecahnya kaum Muslimin dalam negara bangsa. Sekat nasionalisme telah memisah Kaum Muslimin sampai-sampai untuk penentuan satu Ramadhan pun Umat Islam tidak bisa satu.
Ada lagi problem dimana setiap momen menyambut bulan Ramadhan, harga kebutuhan pokok ikut naik seakan ini hal biasa hingga kaum Muslimin terbiasa menerimanya tanpa bertanya kenapa. Masalah ekonomi keumatan saat ini tidak berkesudahan.
Ada lagi masalah generasi yang semakin hari semakin beraneka. Ada yang terpikat gaya hidup hedonis, ada yang berteman dengan narkoba, ada yang bergelut di dunia malam, ada yang terjerumus pergaulan bebas, ada yang terbiasa dengan bullying dll. Juga telah tampak kepermukaan generasi yang miskin adab dan akhlak, tidak hormat kepada orang tua dan gurunya.
Dan yang paling megiris perasaan, penjajahan fisik masih terus menimpa umat islam tanpa ada usaha dan daya yang memadai untuk menghentikan. Genosida terus terjadi di negeri Palestina tercinta. Dalam hitungan bulan ribuan nyawa melayang dihadapan mata. Muslim lainnya hanya bisa menonton tanpa menolong. Syariat Jihad jalan satu-satunya membebaskan Palestina tidak bisa dijalankan karena tidak ada komando dari penguasa umat.
Begitulan Ramadhan yang lalu dan yang kini. Akankan Ramadhan yang akan datang semua problem-problem tadi akan terus mengitari?
Inilah yang harusnya menjadi bahan perenungan umat. Spirit Ramadhan adalah bulan perjuangan dan perubahan. Rasulullah SAW telah mencontohkan. Rasulullah mengisi hari-harinya termasuk di bulan Ramadhan dengan perjuangan. Dakwah untuk mengemban risalahah Islam terus dilakukan hingga terbentuk Negara Islam yang pertama dan Rasulullah SAW menjadi penguasanya. Syariat jihad untuk melancarkan dakwah dan menghilangkan rintangan fisik yang mengancam negara juga dijalankan. Dengan demikian Rasulullah SAW berhasil merubah umat yang duulunya jahiliyah menjadi umat yang terbaik yang diturunkan untuk manusia.
Begitupun hendaknya umat Rasulullah SAW. Telah ada teladan terbaik pada diri beliau bagaimana menjalani Ramadhan. Kaum Muslimin harus berjuang menyelesaikan semua problemanya dan merubah performanya sebagaimana yang Rasulullah SAW contohkan.
