
BANJARMASIN – Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, mengumumkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin terus naik, bahkan mengalami lonjakan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, dr Tabiun Huda, saat ini tercatat ada 33 kasus DBD di Banjarmasin. “Peningkatan ini karena pengaruh faktor lingkungan,” ucapnya, pada Senin (19/2), seperti dikutip jejakrekam.com.
Tercatat sudah ada dua korban jiwa, akibat dari virus nyamuk aedes aegypti itu. Yakni anak usia 7 tahun dan remaja usia 18 tahun. “Satu orang warga Telaga Biru, dan satunya lagi warga Pemurus Dalam. Di sana memang daerah padat penduduk. Kalau kasus paling banyak ada di Banjarmasin Barat,” bebernya.
Atas hal tersebut Tabiun Huda mengklaim, bahwa pihaknya telah melakukan fogging yang di fokuskan pada daerah itu. “Kita fokuskan di daerah yang ada temuan kasusnya,” ucapnya.
Kemudian, Tabiun juga memerintahkan seluruh jajarannya melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak, tiga kali dalam seminggu. “Cuma yang melakukan masih ASN saja, sedangkan masyarakat hanya jadi penonton. Mestinya jangan sampai ada botol bekas terbuka, dan jadi sarang nyamuk,” keluhnya.
Meski demikian, di tengah masyarakat Banjarmasin yang kepadatan penduduk dan mobilitasnya tinggi, lonjakan yang terjadi tidak seberapa dibandingkan daerah tetangga. “Artinya PSN lumayan berhasil. Semoga curah hujan kita juga berkurang,” tuturnya. jjr