
RANTAU – Pemerintah Kabupaten Tapin mencatat jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 99 kasus, dan tiga orang meninggal dunia pada Januari 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinas Kesehatan Tapin Puji Winarto mengatakan, 413 orang masuk Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) pada periode Januari 2024.
“Rata-rata yang terkena ada pada rentang 5 hingga 19 tahun, kebanyakan anak-anak,” ujarnya, Senin (29/1).
Ia mengungkapkan, tiga kasus meninggal dunia akibat DBD berdomisili di Bakarangan, Binuang, dan Margasari.
“Sedangkan dari 99 kasus positif, terbanyak ada di Kecamatan Salam Babaris dan Kecamatan Binuang,” ungkapnya.
Sementara, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Sanggul Kabupaten Tapin Milhan mengatakan, tiga pasien DBD yang meninggal dunia karena terlambat datang ke rumah sakit.
“Ada tiga kematian, rata-rata karena keterlambatan datang dan ada juga pasien minta pulang padahal belum saat nya pulang,” ungkapnya.
Milhan mengungkapkan, kasus demam berdarah masuk ke RSUD Datu Sanggul Rantau sejak Oktober 2023, dan terus meningkat drastis hingga Desember.
“Untuk demam berdarah pada Oktober ada 35 orang, November naik jadi 61 orang. Sedangkan Desember meningkat sekali ada 193 orang, saat terjadi tren peningkatan ada tiga kematian,” ujarnya.
Milhan menyayangkan banyak kasus demam berdarah, dan menganggap adanya kasus kematian akibat DBD menjadi kejadian yang berstatus luar biasa.
Ia mengingatkan, keterlambatan datang ke rumah sakit bagi pasien DBD tidak terulang kembali karena memiliki risiko yang tinggi.
“Memang faktor keterlambatan datang dibiarkan panas di rumah turun dan tak diobati sampai beberapa hari akhirnya terlambat,” ujarnya.
Ia menyarankan apabila ada gejala panas yang mengarah ke demam berdarah, agar langsung di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Yang paling penting juga adalah pencegahan, yaitu pemberantasan sarang nyamuk, kemudian bagi daerah banyak nyamuk bisa menggunakan kelambu. Dan yang paling penting lagi apabila ada gejala langsung di bawa berobat,” pungkasnya. ant