Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Ada 678 Korban Kekerasan Anak dan Perempuan di 2023

by Mata Banua
4 Januari 2024
in Banjarbaru, Indonesiana
0
D:\2024\Januari 2024\5 Januari 2024\2\22\New Folder\Ada 678 Korban Kekerasan Anak dan Perempuan di 2023.jpg
Adi Santoso SSos MSi(foto:mb/ist)

 

BANJARBARU – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Selatan, Adi Santoso SSos MSi mengungkapkan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalsel tahun 2023 (Januari-Desember) tercatat 621 kasus.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\2\dsd.jpg

Jaksa Agung Monitoring Kinerja Kejari Banjarmasin

2 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\2\Pemprov Tindaklanjuti Arahan Kepala BNPB.jpg

Pemprov Tindaklanjuti Arahan Kepala BNPB

2 Juli 2025
Load More

“Kalau dibandingkan kasus yang sama dari tahun 2022 lalu ada sedikit peningkatan, karena tahun lalu tercatat sebanyak 616 kasus dan jumlah korban sebanyak 671 orang,” ujarnya di Banjarbaru, Kamis (4/1).

Menurutnya, dari 678 orang korban tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan tersebut terdiri atas korban laki-laki 147 orang dan perempuan 531 orang.

Jenis kekerasan paling banyak di alami adalah kekerasan psikis, fisik, seksual, eksploitasi, trafficking, penalantaran dan kekerasan lainnya.

Menyikapi kasus kekerasan pada anak dan perempuan itu, pihaknya akan menjalankan pelayanan penanganan kasus (dalam hal ini dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak – UPTD PPA Provinsi Kalsel).

Selain itu, juga meyuarakan dan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait perlindungan terhadap korban kekerasan pada perempuan dan anak.

Kemudian, melakukan penguatan koordinasi kepada stakeholder terkait dan Unit Pelaksana Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten/Kota se-Kalsel, pengembangan jejaring dengan organisasi kemasyarakatan sebagai unit yang peduli terhadap perlindungan perempuan dan anak.

Mendorong pembentukan desa/kelurahan ramah perempuan dan peduli anak, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat tingkat desa/kelurahan, partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak dan Pusat Pembelajaran Keluarga.

“Kami juga berusaha melakukan penguatan kepada organisasi yang peduli terhadap perempuan dan anak di banua ini,” katanya seraya berharap melalui berbagai upaya itu akan mampu menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalsel. ani

 

 

Tags: Adi SantosoKekerasan AnakKepala Dinas Pemberdayaan Perempuanperlindungan anak
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA