
JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arie Prasetyo Adi menjajaki kerja sama pemenuhan cadangan pangan nasional ke India. Utamanya terkait pemenuhan stok beras dan daging di dalam negeri.
Arief mengatakan, India sudah melakukan pembatasa ekspor beras hasil produksinya. Pada sisi yang sama, dia mengatakan Indonesia membutuhkan penguatan cadangan beras lewat importasi, salah satunya India.
“Kami ke India hari ini ingin melakukan penjajakan kembali. Kita ketahui bersama Pemerintah India masih menerapkan pembatasan perdagangan. Penguatan stok yang bersumber dari beras India akan terus kita proses,” ujar dia dalam keterangannya, dikutip Rabu.
Selain soal beras, Arief menyebut ada negosiasi terkait pemenuhan stok daging di Indonesia. Dia pun merayu India untuk mau memasok 150 ribu ton daging kerbau.
“Di samping itu, kita juga dorong pemenuhan ketersediaan daging kerbau sebanyak 150.000 ton untuk kepentingan dalam negeri,” ungkap Arief.
Sementara itu terpisah, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengungkapkan ketertarikan Indonesia untuk membeli dua juta metrik ton beras dari negaranya pada tahun depan.
Menurut Srettha, pemerintah Indonesia sudah menginformasikan kepada Thailand melalui surat mengenai minat untuk membeli beras dengan jumlah besar tersebut.
“Indonesia, pada hari Senin (18/12), mengirimkan surat secara resmi permintaan pembelian 2 juta metrik ton beras Thailand,” kata Srettha kepada wartawan pada konferensi pers usai rapat kabinet seperti dikutip Bernama.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Thailand Chai Wacharonke mengatakan Indonesia telah mengindikasikan minat untuk mengimpor satu juta metrik ton beras Thailand pada akhir tahun ini.
Menurut Chai Wacharonke, tujuan impor Indonesia adalah untuk meningkatkan ketahanan pangannya.
Dia mengatakan, kendala logistik membuat permintaan pemerintah Indonesia ini sulit dipenuhi dalam jangka waktu yang ditentukan. “Indonesia ingin membeli total 2 juta metrik ton tahun depan,” ujarnya.
Thailand merupakan eksportir beras terbesar kedua di dunia, yang menargetkan ekspor 8 juta metrik ton tahun ini, di mana angkanya meningkat dari target sebelumnya.
Statistik menunjukkan Thailand mengekspor 6,9 juta metrik ton beras, meningkat 11,4 persen year-on-year, dari bulan Januari hingga Oktober tahun ini.
Tahun ini Indonesia banyak impor beras dari Thailand. Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), impor beras tertinggi dari Thailand hingga 2 juta ton senilai US$ 1,1 miliar dan kedua dari Vietnam. Namun, jumlah impor itu bukan hanya beras medium saja, tetapi termasuk beras khusus yang diperlukan untuk industri atau restoran. lp6/cnn/mb06