BERAS MASIH MAHAL – Tak hanya beras premium, harga beras medium di pasaran mahal, jauh melampaui harga acuan penjualan (HAP) yang ditetapkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 yakni hanya Rp10.900 per kilogram-Rp 11.800 per kilogram. Sementara saat ini beras medium bertengger pada rata-rata harga Rp13.250 hingga Rp14 ribu per kilogram. (foto: mb/web)
JAKARTA – Harga beras medium di pasaran rata-rata masih melampaui harga acuan penjualan (HAP) yang ditetapkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 7 Tahun 2023 sebesar Rp10.900 per kilogram-Rp 11.800 per kilogram.
Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata beras premium sebesar Rp15.000 per kilogram. Namun, di beberapa daerah seperti Sumatera Barat bisa tembus hingga Rp20.000 per kilogram.
Sementara itu harga beras medium bertengger pada rata-rata harga Rp 13.250 per kilogram. Harga tertinggi ada di beberapa provinsi dengan patokan Rp14.000 per kilogram.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan, ketersedian pangan pokok dan strategis secara nasional adalah paling utama, terutama selama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Semua hari ini bekerja sama menyiapkan pangan nasional. Nomor satu ada dulu, harga nomor dua. Daripada harganya murah, tapi stoknya eggak ada. Sekarang nomor satu availability, setelah itu bicara price,” ujar Arief usai peluncuran mobil laboratorium keliling pengawasan keamanan pangan di Bogor, dikutip Selasa.
Arief menerangkan, penguatan stok pangan nasional sebagai salah satu upaya untuk menjaga stabilitas pangan selama pesta demokrasi. Sejauh ini, kata Arif, stok pangan nasional cukup sampai Pemilu 2024.
“Ketersediaan ini kita jaga betul-betul. Kita pengen pesta demokrasi riang gembira. Jangan ada orang lapar, jangan ada orang sakit, jangan ada orang mengonsumsi pangan yang tidak aman,” terangnya.
Untuk menjaga stabilitas pangan, kata Arief, pemerintah akan kembali menyalurkan bantuan sosial kepada 20 juta keluarga penerima manfaat.
Akan tetapi, Arief membantah tudingan muatan politis di balik perpanjangan bantuan pangan beras bagi keluarga penerima manfaat hingga Juni 2024 mendatang.
“Ini tidak ada kaitannya sama politik. Dari kemarin-kemarin sudah dikasih (bansos) dan ke depan akan dikasih lagi sampai Juni tahun depan. Sampai benar-benar kita punya panen yang baik karena ada mundur musim tanam 2-3 bulan,” ucapnya.
Arief menegaskan program bantuan beras tersebut merupakan upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah dan inflasi dari harga beras. Menurut dia, keputusan perpanjangan bantuan beras itu telah melalui pertimbangan mendalam. “Kita pastikan penyaluran ke masyarakat selalu tepat sasaran,” pungkas Arief. lp6/mb06