
BANJARMASIN – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengungkapkan, hingga Oktober 2023 tercatat 101 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di kota ini.
Ia merinci, pada Januari tercatat 9 kasus, Februari 6 kasus, Maret 9 kasus, April 5 kasus, Mei 22 kasus, Juni 9 kasus, Juli 16 kasus, Agustus 9 kasus, September 12 kasus dan Oktober 4 kasus.
“Dari Januari sampai Oktober jumlah kekerasan terhadap perempuan sebanyak 40 korban, lalu anak laki-Laki 20 korban dan anak perempuan 41 korban,” ujarnya, Kamis (2/11).
Menurutnya, meski melebihi 100 kasus, namun jumlah kasus kekerasan tersebut fluktuatif setiap bulan. “Jadi angka tidak menentu, seperti kasus Mei, Juli dan September yang tinggi,” jelasnya.
Ia menjelaskan, banyak faktor menyebabkan terjadinya kekerasan. Di antaranya faktor internal seperti karakter atau perilaku seseorang, motif perilaku, kondisi mental dan lain-lain.
Sedangkan faktor eksternal seperti status ekonomi di bawah rata-rata, pendidikan rendah, relasi kuasa, sampai stigma di masyarakat yang menganggap kekerasan adalah hal yang wajar.
“Faktor lainya yakni faktor sosial dan lingkungan keluarga juga berpengaruh memicu kekerasan pada perempuan dan anak,” ujarnya.
Pihaknya pun berupaya meminimalisir kasus kekerasan yang terjadi di Banjarmasin. Diantaranya, menumbuhkan kesadaran serta meningkatkan pemahaman untuk mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat, agar menghindari perbuatan kekerasan.
“Perlu kepedulian tinggi dan tindakan cepat dalam penanganan jika mendapati kekerasan di sekitar kita,” ujarnya.
Selain itu, untuk membuka kepedulian sesama, pihaknya juga selalu melakukan sosialisasi dan edukasi di berbagai lapisan masyarakat, seperti di sekolah dan lintas sektor dengan menyediakan metode menarik yang dapat diterima oleh masyarakat.
Langkah lainnya mengelola forum aktivis peduli perempuan dan anak di masyarakat atau PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat).
Ramadhan berharap dengan upaya tersebut, pihaknya dan masyarakat dapat meminimalisir kekerasan baik dalam rumah tangga atau lingkungan sekitar.
“Saya berharap, sekarang ini masyarakat semakin sadar pentingnya menghindari perilaku kekerasan dalam bentuk apapun, jikapun ada ditemukan segera laporkan,” pungkasnya. via

