Mata Banua Online
Jumat, November 28, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pemprov Kalsel Gencarkan Sosialisasi Cegah Perkawinan Dini

by Mata Banua
5 November 2023
in Banjarmasin, Indonesiana
0
D:\2023\November 2023\6 November 2023\2\2\BERITA DAN FOTO UNTUK HALAMAN 2, TERBIT SENIN TANGGAL 6 NOVEMBER 2023\5.jpg
Pemprov Kalsel saat gelar sosialisasi terkait pencegahan perkawinan dini dengan cara pola asuh anak dan remaja dengan baik di Banjarbaru. (Foto:mb/ant)

BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan menggencarkan sosialisasi ke masyarakat untuk mencegah kasus perkawinan dini yang semakin tinggi.

“Utamanya yang kita sosialisasi terkait pola asuh dan remaja,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Kalsel, Adi Santoso di Banjarmasin, Jumat.

Berita Lainnya

D:\2025\November 2025\28 November 2025\5\hal 5\Walikota H.Muhammad Yamin didampingi Kadisperindag Banjarmasin saat menerima penghargaan.jpg

Penghargaan Tertib Ukur Diraih Banjarmasin

27 November 2025
D:\2025\November 2025\28 November 2025\5\hal 5\casc.jpg

Program REDD+ di Kalsel Percepat Pengurangan Lahan Kritis

27 November 2025

Menurut Adi, Pemprov Kalsel berupaya untuk mencegah pernikahan anak dan remaja yang sangat berdampak buruk pada masa depan generasi muda. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menumbuhkan pola asuh yang benar untuk anak-anak.

“Guna mengatasi masalah ini diperlukan beberapa rekomendasi, diantaranya penguatan hukum dan kebijakan untuk melindungi anak perempuan dari pernikahan dini. Pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau harus tersedia untuk semua anak di daerah,” kata Adi.

Salah satu cara pencegahan pernikahan anak yang paling efektif melakukan kegiatan sosialisasi.

Kegiatan ini sangat penting digencarkan, lanjut dia, untuk memberikan pemahaman kepada orang tua, anak-anak, maupun masyarakat luas mengenai dampak negatif dari pernikahan dini dan bagaimana cara mencegahnya.

Karena itu, kata dia, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak buruk dari pernikahan dini, seperti penurunan kualitas hidup, risiko kesehatan yang lebih tinggi dan terbatasnya akses ke pendidikan dan peluang yang lebih baik untuk anak.

Selain itu, kata Adi, sosialisasi dapat menghilangkan persepsi negatif bahwa pernikahan dini merupakan solusi bagi masalah keluarga dan kemiskinan.

Adi pun mengajak, semua pihak untuk bersama-sama saling berupaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi masa depan anak-anak Indonesia.

“Peran aktif dari para orang tua, pemuka agama dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan dalam menyadarkan masyarakat akan dampak buruk pernikahan dini dan mendorong mereka untuk bertindak,” tutur Adi. an/ani

 

 

Tags: Adi SantosoKpala Dinas Pemberdayaan Perempuanpemprov kalselPerkawinan Dini
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper