Mata Banua Online
Selasa, November 11, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Makna Mencintai Nabi SAW

by matabanua
1 Oktober 2023
in Opini
0

Zahra Kamila ( HST)

Seorang Muslim tentu mencintai Nabi SAW. Sebab dalam Islam, cinta kepada Nabi SAW merupakan keharusan. Kecintaan kepada Nabi SAW merupakan salah satu pembuktian keimanan seorang Muslim. Kecintaan kepada Nabi SAW sekaligus merupakan bagian dari bekal yang bisa mengantarkan seorang Muslim untuk bisa masuk surga bersama -sama dengan beliau di akhirat kelak.

Berita Lainnya

D:\2025\November 2025\11 November 2025\8\8\Muhammad Alwi Hasan.jpg

Strukturalisme Transendental Hubungan Kiai dan Santri Dalam Pendidikan Pesantren

10 November 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Sampai Kapan Korupsi Di Negeri Ini?

10 November 2025

Tentu , cinta yang bisa mengantarkan seseorang untuk bersama -sama Nabi SAW di akhirat kelak itu bukan sembarang cinta, apalagi cinta dusta, tetapi cinta yang nyata dan sempurna.

Cinta hakiki kepada Rasulullah SAW tentu bukan sekedar ucapan di lisan. Cinta kepada beliau harus dibuktikan dengan ketaatan pada risalah yang beliau bawa, yakni Syariah Islam.

Inilah tanda kecintaan yang hakiki kepada Rasulullah SAW yakni memutuskan perkara hanya dengan apa yang telah ditetapkan oleh Kitab Allah SWT dan Sunnah Rasulullah SAW.

Menyimpang dari ajaran Islam, apalagi sampai menentang syariah Islam yang nyata -nyata dibawa oleh Rasulullah SAW adalah tindakan haram dan tentu membuktikan ketidakcintaan kepada beliau. Allah SWT berfirman:

Siapa saja yang mendurhakai Allah SWT dan Rasul-Nya serta melanggar ketentuan -ketentuan-Nya, niscaya Allah SWT memasukkan dirinya ke dalam api neraka dan dia kekal didalamnya. Bagi dia siksaan yang menghinakan. ( TQS An-Nisa{4}:14).

Sayang, kenyataannya sekarang, jangankan bicara syariah Islam, simbol -simbol Islam pun dijauhi bahkan dimusuhi. Ar-Raya dan Al-Liwa, misalnya, yang merupakan bendera Rasulullah SAW sempat dilarang, disita dan dituding sebagai simbol terorisme.

Jika Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan yang jelas, tetapi kemudian kita mengambil jalan yang lain, masih pantaskah kita mengklaim cinta kepada Rasulullah SAW atau justru menghianati beliau. Allah SWT berfirman:

Siapa saja yang menentang Rasulullah SAW sesudah jelas kebenaran bagi dirinya, lalu dia mengikuti jalan yang bukan jalan kaum Mukmin, niscaya Kami membiarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dia kuasai itu dan Kami memasukkan dia ke dalam Jahanam. Jahanam itu seburuk -buruk tempat kembali ( TQS An-Nisa {4} : 115).

 

Tags: Nabi SAWZahra Kamila
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper