Mata Banua Online
Minggu, Desember 7, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Komnas HAM: Pelajar di Rempang Takut Kembali ke Sekolah

by matabanua
24 September 2023
in Headlines
0

 

SUASANA bentrokan yang terjadi di Pulau Rempang pada 7 September 2023 lalu. (foto:mb/ist)

JAKARTA – Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM Putu Elvina menyebut para siswa takut kembali ke sekolah, usai menjadi korban bentrokan di Pulau Rempang, (7/9). Temuan tersebut adalah keterangan dari pihak SMPN 22 Galang dan SDN 24 Galang.

Berita Lainnya

Bareskrim Mulai Selidiki Ribuan Kayu Gelondongan di Sumatera

Bareskrim Mulai Selidiki Ribuan Kayu Gelondongan di Sumatera

4 Desember 2025
Komisi Reformasi Polri Minta Aktivis Pendemo Dibebaskan

Komisi Reformasi Polri Minta Aktivis Pendemo Dibebaskan

4 Desember 2025

Putu mengatakan, Kepala SMPN 22 Galang menyampaikan gas air mata masuk ke lingkungan sekolah berasal dari hutan atau area yang berada di depan sekolah. Jaraknya pun sekitar 30 meter dari gedung sekolah.

Setidaknya terdengar 3 kali dentuman dari hutan di depan SMPN 22 Galang dan menyebabkan gas air mata masuk ke lingkungan sekolah.

Selain itu, akibat dari konflik tersebut, 10 siswa dan 1 orang guru yang harus dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan, karena mengalami sesak nafas hebat, pusing dan mual.

“Berdasarkan informasi dari Kepala SMPN 22, pascaperistiwa 7 September lalu, banyak siswa yang masih merasa takut untuk kembali ke sekolah, sehingga kehadiran mereka pada Senin sesudah peristiwa terjadi tidak mencapai 100 persen. Hingga kemudian kunjungan kita, kehadiran sisiwa juga belum mencapai 100 persen,” ujar Putu di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (22/9), seperti dikutip CNNIndonesia.com.

Konflik tersebut, imbuhnya, berdampak pada psikologis para siswa sehingga perlu bantuan profesional secara berkelanjutan untuk memastikan pemulihan yang baik pelajar tersebut.

Sedangkan dari pihak SDN 24 Galang, baik guru maupun siswa panik melihat kerusuhan yang terjadi di depan sekolah.

Pasalnya, lokasi SDN 24 Galang itu berada persis di pinggir jalan atau dekat dengan area bentrok.

“Terdengar dentuman keras di beberapa titik di lingkungan sekolah dan seketika lingkungan sekolah dipenuhi gas air mata, sehingga ini memang situasinya sangat menyulitkan bagi siswa-siswa yang masih SD,” tutur Putu.

“Peristiwa 7 September 2023 menimbulkan dampak psikologis terhadap siswa, sehingga kehadiran para siswa tidak pernah mencapai 100 persen pascaperistiwa tersebut,” imbuhnya.

Selain itu, Putu mengaku tim Komnas HAM menemukan beberapa bukti temuan di SDN 24 Galang, salah satunya dampak yang dirasakan oleh korban.

Di sisi lain, Komnas HAM juga memperoleh keterangan dari Kapolresta Barelang. Pihak kepolisian mengklaim memberikan bantuan psikologis bagi para siswa.

“Polresta Barelang telah mengupayakan trauma healing kepada siswa-siswi SDN 24 Galang dan SMPN 22 Galang dengan melibatkan psikolog dan tenaga profesional sebagai upaya pemulihan psikologis siswa-siswa terdampak peristiwa konflik masyarakat Pulau Rempang pada 7 September 2023,” kata Putu.

Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM Uli Parulian Sihombing mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti di Pulau Rempang, salah satunya selongsong gas air mata di beberapa lokasi.

“Kemudian itu juga ada bukti-bukti video yang diberikan oleh masyarakat yang masih kami dalami, perlu klarifikasi, dan selongsong gas air mata. Ini masih kami dalami juga. Karena masih membutuhkan klarifikasi dari berbagai pihak. Jadi itu barang bukti yang kami temukan di Pulau Rempang pasca peristiwa 7 September 2023,” ungkapnya.

Uli menyebut, pihaknya menemukan selongsong gas air mata di beberapa lokasi. Ia kembali menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait temuan tersebut, yakni dengan melakukan permintaan keterangan terhadap kepolisian dan para saksi. web

 

Tags: bentrokan Pulau Rempang
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper