Mata Banua Online
Senin, Oktober 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Aktivitas Fisik Setiap Hari Bisa Hilangkan Stres pada Anak

by matabanua
11 September 2023
in Mozaik
0
D:\2023\September 2023\12 September 2023\11\Halaman 1-11 Selasa\aktivitas.jpg
(foto:mb/web)

 

Aktivitas fisik setiap hari dapat membantu anak-anak mengatasi stres dengan lebih baik, serta membuat mereka lebih Tangguh. Hal ini merujuk pada studi yang dipublikasikan di Journal of Science and Medicine in Sport.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Senin\Halaman 1-11 Senin\perbedaan.jpg

Perbedaan Influenza A dan B, Dua Penyebab Utama Flu Musiman

12 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Senin\Halaman 1-11 Senin\7 cara.jpg

7 Cara Memilih Buah Mangga yang Manis, Jangan Cuma Dipegang

12 Oktober 2025

Dalam studi ini, ditemukan bahwa peserta yang berolahraga lebih dari satu jam per hari, sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menghasilkan lebih sedikit kortisol daripada anak-anak yang kurang aktif. Kortisol merupakan hormon yang dihasilkan saat stres.

“Anak-anak yang aktif tampaknya memiliki reaksi stres fisiologis yang lebih rendah secara umum,” kata penulis utama Manuel Hanke, dari University of Basel di Swiss seperti dilansir Siasat Daily, Jumat (8/9/2023).

Ketika anak-anak secara teratur berlari, berenang, memanjat, dan lain-lain, otak belajar mengasosiasikan peningkatan kortisol dengan sesuatu yang positif. Asosiasi positif ini membantu mencegah konsentrasi kortisol naik ke tingkat yang terlalu tinggi saat ujian sekolah.

Penelitian ini dilakukan terhadap 110 anak berusia antara 10 dan 13 tahun yang mengenakan sensor yang melacak pergerakan harian mereka selama seminggu. Para peneliti kemudian membawa para peserta ke laboratorium dalam dua kesempatan terpisah, untuk menyelesaikan tugas yang membuat stres dan tugas kontrol yang tidak membuat stres.

Peneliti menguji reaksi stres fisik anak-anak melalui konsentrasi hormon stres kortisol dalam air liur anak. Dengan analisis sampel air liur, para peneliti juga memeriksa reaksi kognitif terhadap tugas stres dengan merekam gelombang otak partisipan melalui elektroensefalogram (EEG).

“Stres dapat mengganggu proses berpikir. Beberapa dari kita mengenal hal ini dalam bentuk yang paling ekstrim yaitu blackout,” kata Sebastian Ludyga dari University of Basel di Swiss.

Tim peneliti sekarang bertujuan untuk menentukan apakah aktivitas fisik juga memiliki pengaruh terhadap efek kognitif dari stres.rep

 

 

Tags: StresWHO
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper