Minggu, Agustus 24, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kandungan BPA pada Plastik Picu Gangguan Reproduksi

by matabanua
6 Agustus 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Agustus 2023\7 Agustus 2023\11\Halaman 1-11 Senin\kandungan.jpg
(foto:mb/web)

 

Pakar kesehatan masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) Dr. Ir. Evi Mutia M. Kes. mengatakan kandungan bisphenol A (BPA) pada plastik dapat memicu gangguan reproduksi baik pada pria maupun wanita.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\24 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Senin\ini.jpg

Ini 7 Khasiatnya Air Rebusan Bawang Putih

24 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\24 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Senin\awas.jpg

Awas, Gejala Diabetes Satu Ini Sering Diabaikan dan Dianggap Biasa

24 Agustus 2025
Load More

“Dampak negatif BPA bisa mengganggu sistem reproduksi pada pria maupun wanita, memengaruhi fertilitas hingga berisiko terhadap kanker prostat pada pria,” kata Evi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Hal itu dikatakan Eva dalam sarasehan bertajuk “Upaya Perlindungan Kesehatan Masyarakat Melalui Regulasi Pelabelan Bisfenol A (BPA) pada AMDK” yang digelar USU bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan, di Medan beberapa waktu lalu.

BPA merupakan zat yang kerap digunakan dalam pembuatan kemasan plastik makanan dan minuman. Penggunaan BPA sejak lama menjadi sorotan dunia kesehatan karena dampak buruknya yang menakutkan bagi kesuburan dan dapat menimbulkan gangguan seksual pada pria dan wanita.

“Gangguan itu macam-macam bentuknya penurunan libido, sulit ejakulasi, diabetes, gangguan ginjal, kanker payudara hingga memicu perkembangan kesehatan mental Autism Spectrum Disorder,” kata Evi.

Kemasan plastik mengandung BPA juga ditengarai bisa mengganggu pertumbuhan embrio, janin, terjadinya feminisasi pada laki-laki, atau masa kanak-kanak yang kurang sehat, karena kemampuannya masuk ke dalam plasenta dan air susu ibu (ASI).

“Para peneliti dan pakar internasional mengingatkan bahwa risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh paparan BPA cukup banyak. Sehingga perlu keseriusan mengatasinya,” kata pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) ini.

Evi Mutia mengatakan penggunaan BPA seharusnya mendapat perhatian besar dari semua pihak, khususnya produsen AMDK yang harusnya punya kesadaran dan tanggungjawab kepada konsumen.

Evi pun mengimbau BPOM untuk membuat regulasi dalam mengatasi ancaman bahaya BPA ini, mulai dari kewajiban mencantumkan informasi pada kemasan, sampai pada pengawasan yang ketat di post market.

Menanggapi itu, Kepala Ombudsman Sumut Abadi Siregar mengatakan bahwa tugas BPOM bukan hanya membuka atau memberi informasi, tetapi juga harus mengawasi produk air minum dalam kemasan (AMDK).

“Pasalnya, produsen harusnya punya tanggungjawab mengendalikan, untuk menekan seluruh potensi risiko yang ada pada produk yang mereka pasarkan,” katanya.ant

 

 

Tags: BPOMKandungan BPA
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA