
BANJARBARU – Technische Universiteit Delft (TU Delft) melakukan audiensi dengan Pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan di Ruang Rapat Sekda, Perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru, Rabu (26/7) pagi.
Audensi itu diterima Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Hj Suparmi, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana dan perwakilan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel.
Indra Al Irsyad, perwakilan dari TU Delft, sebagai salah satu Universitas Teknik tertua dan terkemuka di bidang teknik dan ilmu pengetahuan di Belanda dengan lebih dari 13.000 mahasiswa dan memiliki lebih 2.100 peneliti, berkomitmen mendukung pembangunan dan inovasi di Kalsel dan diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi perkembangan akademis dan teknologi di wilayah ini.
Indra mengapresiasi peralihan dari energi konvensional menuju energi terbarukan yang mulai digalakkan Pemprov Kalsel untuk mengatasi persoalan krisis energi. Perubahan akibat pemanasan global menjadi dasar penting untuk beralih ke energi hijau dan sumber daya alam terbarukan.
“Isu ini adalah dasar dari kerja sama dan kolaborasi yang akan dibangun antara TU Delft dengan Pemprov Kalsel dan dapat saling mendukung dan berkontribusi dalam upaya mencapai tujuan bersama untuk kemajuan dan inovasi di wilayah Kalsel,” ujarnya.
Dengan menjadikan Kalsel sebagai provinsi percontohan, TU Delft membantu Kalsel untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang tidak hanya terbatas, tetapi juga berdampak negatif pada lingkungan.
“Keberhasilan dan pengalaman kerja sama dengan Provinsi Kalsel dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan yang sama dibidang energi masa depan,” tambah Indra.
Sementara itu, Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Hj Suparmi mengungapkan bahwa kelapa sawit sebagai salah satu potensi besar dalam menyediakan sumber energi terbarukan.
“Saat ini pemanfaatan biomasa kelapa sawit telah mencapai tingkat yang menggembirakan di dalam negeri, hampir sebagian besar dari potensi tersebut telah berhasil diolah dan perusahaan besar seperti Sinar Mas telah berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan energi dari bahan bakar biomasa kelapa sawit,” katanya.
Namun demikian, kata Suparmi yang juga Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel itu, langkah-langkah ini diharapkan tidak berhenti sampai di sini.
Selain itu, Suparmi menambahkan bahwa kelapa sawit memiliki peran penting sebagai penyokong ekonomi, tidak hanya di tingkat regional tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan minyak sawit secara nasional.
“Dulu, limbah sawit hanya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, namun kini telah berhasil diolah menjadi pakan ternak, khususnya untuk sapi dan sektor kelapa sawit juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada sektor batubara, menciptakan banyak peluang kerja untuk masyarakat kalsel,” katanya.
Audiensi ini berakhir dengan komitmen kuat untuk terus membangun kerja sama dalam pengembangan energi terbarukan dan inovasi di Provinsi Kalsel.
Selanjutnya, nanti akan diadakan sebuah workshop yang melibatkan berbagai stakeholders terkait, juga melibatkan asosiasi mitra kerja besar dibawah instansi masing-masing, di mana semua pihak dapat berkontribusi dengan pemikiran dan ide-ide yang inovatif.
“Dalam menghadapi tantangan energi dan lingkungan saat ini, kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah, institusi penelitian, industri dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan bersama,” tutupnya. rfq/adpim/ani
ESDM,