
BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman Birin mengajak masyarakat di provinsi ini untuk kembali menggelorakan tradisi mengaji Alquran sehabis saat Shalat Magrib. (fotoMb/ist)
Dulu, ujar Paman Birin, di kampung-kampung selalu terdengar lantunan ayat Alquran yang dibaca masyarakat muslim di waktu antara habis shalat Magrib hingga Isya.
Namun demikian, kata Paman Birin, kebiasaan itu kian memudar sekarang, seiring berkembangnya teknologi dan beragamnya sarana tontonan baru seperti televisi, internet dan game online yang justeru lebih disenangi anak-anak hingga remaja.
“Marilah kita sama-sama bergerak untuk menghidupkan kembali tradisi Magrib mengaji, dimulai dari diri kita sendiri dan keluarga untuk terbiasa membaca Alqur’an diantara waktu shalat Magrib dan Isya,” kata Paman Birin, Rabu (20/6)
Hal itu tertuang dalam sambutan tertulis Gubernur Kalsel dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Hj Husnul Hatimah pada Wisuda Akbar Tahfizul Qur’an 2023 yang diselanggarakan Yayasan Taman Cinta Alquran (TCA) di Banjarmasin.
Insya Allah, kata Paman Birin, jika Magrib mengaji ini bisa kita budayakan kembali di daerah kita, apalagi jika bisa membudaya ke seluruh pelosok negeri, maka kehidupan kita akan dihiasi dengan keberkahan dan kemuliaan.
Wisuda Akbar bertema “Ayo Berjuang Bersama Alquran” ini meluluskan santri tahfiz tingkat KBTQ, TKTQ, SDTQ, SMPTQ, SMATQ, dan TQA Taman Cinta Alquran.
Paman Birin juga menyampaikan terima kasih atas ikhtiar dan perjuangan jajaran TCA dalam melahirkan generasi qur’ani yang ditandai penyelenggaraan wisuda akbar ini.
Saat ini, lanjut Paman Birin, Pemprov Kalsel sedang berupaya
membangun SDA yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur dan lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat penting, apalagi pendidikan berbasis agama.
“Saya berharap mudah-mudahan, para tahfizh yang diwisuda hari ini, kiranya mampu menjadi pelopor, teladan dan panutan dalam merutinkan kebiasaan mengaji dalam setiap waktu dan kesempatan,” ujar Paman Birin.
Sementara itu, Ketua Yayasan CTA, Firdaus mengatakan menjadi hafiz/hafizah bukan hal yang mudah atau gampang, namun perlu semangat yang besar dan kerja keras.
Karenanya, Firdaus memotivasi anak didiknya untuk melawan kebodohan dan kemalasan. “Ayo berjuang bersama Alquran dan bersama Alquran kita menang,” ajaknya.
Dikatakan juga, mereka yang membantu anak-anak menjadi penghafal Alquran, termasuk sebagai Ahlul Qur’an. sal/adpim/ani