Kamis, September 18, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Bahaya Minuman Keras pada Remaja, Bisa Ganggu Kemampuan Otak

by matabanua
18 Juni 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Juni 2023\19 Juni 2023\11\Halaman 1-11 Senin\bahaya.jpg
(foto:mb/web)

 

Sebuah studi menemukan, konsumsi alkohol yang berlebihan bisa menyebabkan disregulasi permanen neuron atau sel-sel otak pada remaja. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neuropharmacology ini menunjukkan, paparan alkohol dalam jumlah banyak selama masa remaja, di mana otak berada di fase berkembang, bisa menyebabkan perubahan jangka panjang pada kemampuan otak untuk memberi sinyal dan berkomunikasi.

Artikel Lainnya

D:\2025\September 2025\18 September 2025\11\Halaman 1-11 Kamis\4 rebusan.jpg

4 Rebusan Daun Ini Bisa Bantu Kontrol Gula Darah

17 September 2025
D:\2025\September 2025\18 September 2025\11\Halaman 1-11 Kamis\bahaya.jpg

Bahaya Memanaskan Makanan Terlalu Sering, Bisa Picu Keracunan

17 September 2025
Load More

Hal ini berpotensi menjadi awal dari perubahan perilaku jangka panjang dan mengisyaratkan mekanisme perubahan kognitif yang diinduksi oleh alkohol pada manusia. “Apa yang kami lihat di sini adalah pesta minuman keras pada remaja membuat neuron keluar dari lintasan ini, mereka mungkin tidak dapat kembali, bahkan jika konsumsi alkohol berhenti,” kata Nikki Crowley, Asisten Profesor di bidang biologi dan teknik biomedis di Pennsylvania State University seperti dilansir dari The Siasat Daily, Selasa (13/6/2023).

Korteks prefrontal adalah wilayah otak utama untuk fungsi eksekutif, penilaian risiko, dan pengambilan keputusan. Menurut Crowley, korteks prefrontal tidak sepenuhnya terbentuk pada remaja dan masih terus berkembang pada manusia hingga sekitar usia 25 tahun. Gangguan pada perkembangannya pada anak muda mungkin memiliki konsekuensi serius dan jangka panjang.

“Pesta minuman keras merupakan masalah bagi semua orang dan harus dihindari, tetapi otak remaja tampaknya sangat rentan terhadap konsekuensinya selama beberapa dekade ke depan,” kata Crowley.

Tim menggunakan model paparan etanol remaja pada tikus untuk memahami bagaimana populasi neuron yang berbeda di korteks, lapisan terluar otak, diubah oleh konsumsi alkohol. Peneliti memberi tikus akses ke alkohol selama periode 30 hari. Karena perkembangannya yang lebih cepat dan umurnya yang lebih pendek, hal ini sesuai dengan usia 11-18 tahun pada manusia.

Hasil penelitian menunjukkan, neuron somatostatin (hormon peptida yang mengendalikan sistem endokrin dan berpengaruh terhadap transmisi sinyal saraf dan perkembangan sel tubuh) tampaknya secara permanen mengalami disregulasi pada tikus yang pesta minuman keras, dibandingkan dengan tikus yang hanya diberi air selama masa perkembangan. Neuron-neuron tersebut lebih bersemangat, yang berarti mereka memberi sinyal terlalu banyak dan meredam aktivitas neuron-neuron kunci lainnya, hingga 30 hari setelah tikus berhenti minum alkohol saat tikus beranjak dewasa.rep

 

 

Tags: Kemampuan Otakminuman keras
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA