
BANJARBARU – Ratusan warga memadati Halaman Museum Lambung Mangkurat Kota Banjarbaru untuk menyaksikan acara Baayun Maulid, Kamis (20/10).
Acara tahunan yang dilaksanakan Manajemen Museum Lambung Mangkurat Kota Banjarbaru ini, untuk memeriahkan peringatan kelahiran Nabi Besar Muhammad Saw, dengan mengayun anak dalam ayunan kain sambil membacakan syair maulid.
Turut hadir dalam acara itu, Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor, Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono, dan kepala-kepala SKPD lingkup Provinsi Kalimantan Selatan.
Sahbirin dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang luar biasa pada pelaksanaan Baayun Maulid kali ini.
Ia sangat gembira dengan kegiatan ini, karena merupakan bentuk nyata dalam menjaga tradisi dan juga kecintaan terhadap Islam.
“Semoga di tahun-tahun mendatang peserta tak hanya ratusan, namun juga menjadi ribuan dan jauh lebih meriah lagi,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono juga mengapresiasi kegiatan Baayun Maulid ini.
Selain sebagai bentuk menjaga tradisi, juga sebagai kemeriahan masyarakat dalam menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw.
“Mari kita terus menjaga tradisi dengan kegiatan positif seperti ini,” ucapnya.
Baayun Maulid ini juga diisi dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an, dan tausyiah oleh Ustadz Hendry Admaja.
Dalam sejarahnya tradisi ini lahir dari upacara yang dilakukan nenek moyang, untuk memohon keselamatan dan menolak bala. Seiring masuknya Islam ke tanah Kalimantan, mantra-mantra yang dulu dirapalkan diganti dengan ayat-ayat Al Qur’an.
Pada Baayun Maulid kali ini diikuti 155 peserta, peserta termuda merupakan bayi berusia 11 hari, sedangkan peserta tertua berusia 83 tahun. Peserta paling jauh datang dari Kabupaten Tabalong. ril/dio
