Jumat, Juli 4, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Rupiah Anjlok, HP hingga Tahu Tempe Makin Mahal

by matabanua
13 Oktober 2022
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2022\Oktober 2022\14 Oktober 2022\7\7\Foto hal Ekonomi  (14 - 10)\ru.jpg
(Foto:mb/web)

JAKARTA – Nilai tukar rupiah kian melemah beberapa waktu terakhir. Mata uang Garuda hanya naik tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp15.357 per dolar AS.

Ekonom CORE Yusuf Rendy mengatakan pelemahan rupiah bisa mengerek harga produk yang dihasilkan oleh industri manufaktur. Pasalnya, industri manufaktur dalam negeri masih bergantung pada komponen bahan baku impor.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Skema LPG 3 Kg Satu Harga Mirip Pertamax

3 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

DPR Sebut Beras Stok Lama Bulog Berkutu

3 Juli 2025
Load More

“Beberapa di antaranya misalnya industri elektronik, otomotif, maupun industri makanan dan minuman,” ujar Yusuf.

Namun, Yusuf menilai dampak pelemahan rupiah terhadap kenaikan harga saat ini masih bisa ditanggung oleh produsen untuk sementara waktu. Hal ini dapat menahan harga barang stabil di konsumen.

“Namun tentu tidak semua pelaku usaha industri bisa melakukan ini, tergantung dari kapasitas industri masing-masing,” ujarnya.

Senada, Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan produk dengan bahan bakar impor akan terdampak pelemahan nilai tukar rupiah, di antaranya gandum, gula, kedelai. Kemudian, produk farmasi, elektronik, elektrikal, dan tekstil.

Konsekuensi harga barang-barang olahan seperti tahu, tempe, telepon genggam, laptop, hingga produk fesyen bisa menanjak.

Josua mengatakan hal yang perlu diwaspadai dari pelemahan rupiah adalah dampaknya terhadap inflasi domestik karena biaya impor akan menjadi lebih mahal serta komposisi utang berdenominasi dolar AS yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin besar.

“Dampak terhadap neraca dagang kami perkirakan akan saling meniadakan, di mana nilai ekspor yang didapatkan akan semakin besar karena pelemahan rupiah dan begitu pula dengan nilai impor akan semakin besar,” ujarnya.

Di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah juga berpotensi menurunkan minat investasi mengingat cukup banyak barang modal yang masih harus diimpor dari luar sehingga investasi akan menjadi lebih mahal. cnn/mb06

 

 

Tags: Ekonom CORE Yusuf RendyNilai tukar rupiahRupiah
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA