
BANJARBARU – Perihal naiknya tarif air bersih, DPRD Kota Banjarbaru dalam pertemuan bersama jajaran direksi dan komisaris PTAM Intan Banjar meminta dilakukan peninjauan ulang dan ditunda terlebih dahulu, karena kenaikan itu bersamaan dengan kenaikan BBM dan sembako, serta kenaikan inflasi, Selasa (13/9).
Menurut Direktur Umum PTAM Intan Banjar Abdullah Saraji, terkait penundaan tarif yang diusulkan DPRD Kota Banjarbaru akan di rapatkan komisaris dan rapat umum pemegang saham (RUPS).
“Kami akan bawa di rapat komisaris dan RUPS. Hasilnya tergantung dari hasil RUPS. Terkait kemungkinan tarif diturunkan atau tidaknya, kami tidak bisa memastikan,” ucapnya.
Jika seandainya tarif diturunkan, lanjut dia, hal itu tergantung persentasi hasil rapat hitungan berdasarkan aturan. “Untuk sementara belum ada, besok (Rabu) kami akan melakukan rapat,” ungkapnya.
Adapun perihal sosialisasi kenaikan tarif kepada pelanggan PTAM Intan Banjar, Saraji menekankan pihaknya sudah melakukannya melewati perwakilan RT/RW di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
“Kita sudah melaksanakan mulai bulan Juni. Wajar dari 100 ribu pelanggan, tidak semua tahu dan tidak mungkin disampaikan secara menyeluruh,” ujarnya.
Ia berharap, hanya lewat perwakilan dan media sosialisasi yang dilakukan bisa tersampaikan ke masyarakat.
“Kami tidak bisa mendatangi satu per satu pelanggan. Dengan adanya media, harapannya bisa tersampaikan. Namun ada sebagian warga yang kaget, ada juga yang bisa memahami,” pungkasnya. jjr
,