Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

DPPKBPM Turunkan 242 Tim Antisipasi Stunting

by matabanua
6 April 2022
in Banjarbaru, Kotaku
0
D:\Data\April 2022\0704\hal 5\ROOSMALINI.jpg
ROOSMALINI

BANJARMASIN – Pemerintah Indonesia kini fokus dalam penanganan penurunan angka Stunting (anak tumbuh pendek) karena kekurangan gizi.

Di Indonesia, angka Stunting masih tinggi dimana rata-rata berkisar di atas 30 persen. “Khusus di Banjarmasin, juga ditemukan stunting sekitar 27,8 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI),” ujar Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk KB dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Banjarmasin, Roosmalini, Rabu (6/4).

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\5\hal 5\LPG 3 kilogram yang selalu diburu masyarakat.jpg

Tembus Rp 45 Ribu, Pemko Siapkan Regulasi Penjualan LPG 3 Kg

2 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\5\hal 5\Machli Riyadi memberikan pengarahan dalam kegiatan Peningkatan.jpg

Angka Stunting di Banjarmasin Ditarget Harus Turun

2 Juli 2025
Load More

Menurutnya, tingginya angka Stunting harus ditangani lintas sektor pemerintahan kota Banjarmasin. Berbagai upaya dilakukan menyongsong pembangunan Genersai Emas 2024 dimana stunting maksimal turun pada 14 persen.

Ia menjelaskan, angka stunting kota Banjarmasin tertinggi ditemukan di Kelurahan Teluk Dalam pada 2021.

Mengingat masih tingginya persentase tersebut, DPPKBPM menurunkan 242 tim yang siap terjun ke masyarakat untuk penanganan stunting.

Tim akan menyasar para remaja putri pra nikah, ibu hamil, ibu menyusui untuk mengedukasi tentang gizi seimbang. “Edukasi bagi remaja putri yang masuk masa perkawinan juga diedukasi tentang pencegahan stunting dan menekankan agar tetap menjaga gizi seimbang agar jangan sampai mengalami amnesia,” jelasnya.

Tahun ini, pihaknya bersama 12 SKPD telah urun rembuk menekan angka stunting agar target penurunan bisa 3 persen per tahun.

Stunting terjadi pada anak dikarenakan gizi kurang. Upaya pencegahan dapat dilakukan mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan dihitung sejak awal kehamilan hingga bayi berumur dua tahun. Pada proses kehamilan penting diperhatikan gizi ibu hamil. “Asupan gizi yang seimbang mencegah terjadinya stunting, “katanya.

Selain itu, lanjutnya, merencanakan kelahiran secara matang atau mengatur jarak kelahiran, mempersiapkan kesehatan reproduksi, gizi ibu sehingga ibu dan anak tetap sehat dan tidak stunting.

Tidak hanya itu, pentingnya mempersiapkan kesehatan yang prima. Sebelum melakukan jenjang pernikahan perlu melakukan prakonsepsi. Prakonsepsi yakni calon ibu hanya perlu meminum asam folat, meminum tablet tambah darah dan memeriksakan hemoglobin (hb). Via

Tags: DPPKBPMGenersai Emas 202ndalian Penduduk KB dan Pemberdayaan Masyarakat Kota BanjarmasinPlt Kepala Dinas PengeRoosmalin
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA