
BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana sosial terutama kebakaran pemukiman penduduk di Provinsi Kalimantan Selatan selama November 2025 ditaksir mencapai Rp 5,185 miliar.
“Kalau dibandingkan Oktober lalu tercatat sekitar Rp7,8 miliar, artinya terjadi penurunan kerugian akibat bencana sosial di Kalsel,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi SSos, Rabu (10/12).
Madi –sapaan akrabnya– menyebutkan, dari segi frekuensi kejadian juga terjadi penurunan dari 44 kasus selama Oktober menjadi 15 kejadian selama November 2025.
Menurutnya, salah satu dampak penurunan kasus bencana kebakaran tersebut karena mulai awal November telah memasuki musim penghujan, dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran.
“Dari kerugian bencana sosial selama November 2025, terbesar di alami Kota Banjarmasin sekitar Rp 2,8 miliar, di susul Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sekitar Rp 1,150 miliar,” ujarnya.
Akibat bencana kebakaran itu, lanjut dia, menyebabkan 34 KK atau 89 jiwa kehilangan tempat tinggal dan tiga orang di antaranya meninggal dunia, yakni di Kota Banjarmasin.
“Kebakaran tersebut juga menyebabkan 29 buah rumah mengalami kerusakan berat, tujuh rumah rusak sedang, dan enam rumah rusak ringan,” ucapnya.
Madi mengatakan, secara keseluruhan kerugian akibat bencana kebakaran pemukiman penduduk dari Januari hingga November 2025 tercatat sekitar Rp 103,805 miliar, terbesar di alami Banjarmasin sekitar Rp 47,1 miliar.
Selain itu, Kabupaten HST sekitar Rp 9,580 miliar, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) ditaksir Rp 9,530 miliar, Kabupaten Banjar Rp 7,2 miliar, Hulu Sungai Utara (HSU) sekitar Rp 5,548 miliar, dan Kota Banjarbaru Rp 5,315 miliar.
Selanjutnya, Kabupaten Tabalong Rp 3,650 miliar, Balangan Rp 3,297 miliar, Tapin Rp 3,115 miliar, Barito Kuala (Batola) Rp 2,980 miliar, Tanah Laut (Tala) sekitar Rp 2,335 miliar, Hulu Sungai Selatan (HSS) Rp 2,280 miliar, dan Kotabaru Rp 1,875 miliar.
Madi mengungkapkan, kebakaran pemukiman penduduk hingga November itu menyebabkan 622 KK atau 1.765 jiwa kehilangan tempat tinggal, dan 10 orang di antaranya meninggal dunia dan empat luka-luka.
“Dari 10 korban meninggal dunia itu tujuh orang berasal dari Kota Banjarmasin, dan masing masing satu orang dari Kabupaten HST, HSU, dan Tanbu,” ungkapnya.
Musibah kebakaran hingga November 2025 itu juga menyebabkan 422 buah rumah mengalami kerusakan berat, 124 buah rumah rusak sedang, dan 111 buan rumah mengalami kerusakan ringan.
Madi pun mengimbau agar masyarakat Kalsel yang bermukim di kawasan kumuh dan rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadan guna mengurangi resiko bencana, terutama kebakaran pemukiman penduduk. ani

