
Jakarta – Timnas Indonesia U-17 resmi tersingkir dari Piala Dunia U-17 2025 setelah Paraguay bermain imbang 0-0 dengan Republik Irlandia di Lapangan 5 Aspire Zone, Selasa (12/11).
Dengan tambahan satu poin tersebut, Paraguay mengunci satu tempat di babak 32 besar Piala Dunia U-17 2025 melalui jalur peringkat tiga terbaik.
Capaian Paraguay tersebut otomatis membuat kans Timnas Indonesia U-17 lolos ke babak 32 besar turnamen ini tertutup.
Setelah Uganda mengalahkan Prancis 1-0 di Grup K, posisi Timnas U-17 dalam klasemen peringkat tiga terbaik turun dari posisi sembilan ke 10. Timnas U-17 kemudian berharap pada hasil buruk Paraguay di Grup J dan Arab Saudi di Grup L.
Meski peluang itu kecil, Garuda Asia bisa bertahan di Piala Dunia U-17 2025 jika Paraguay dan Arab Saudi menelan kekalahan minimal 0-6 pada laga terakhir.
Akan tetapi hitung-hitungan di atas kertas berbeda dengan kenyataan. Paraguay imbang 0-0 dengan Irlandia, yang membuat La Albirroja melangkah ke babak gugur.
Hasil Paraguay itu menyingkirkan Indonesia dari Piala Dunia U-17 2025. Pasalnya, sekalipun Arab Saudi kalah telak dari Mali, tim yang lolos adalah Meksiko, karena posisi Meksiko di peringkat sembilan.
Selama tampil di Piala Dunia U-17 2025, Timnas Indonesia U-17 meraih tiga poin dalam tiga pertandingan. Satu-satunya kemenangan Indonesia itu dibukukan usai mengalahkan Honduras 2-1 pada laga terakhir Grup H.
Dalam pertandingan pertama Indonesia kalah 1-3 dari Zambia. Kemudian tim asuhan Nova Arianto ini dibekuk Brasil 0-4.
Kendati tersingkir dari Piala Dunia U-17 2025, Timnas Indonesia U-17 mencetak sejarah dengan meraih kemenangan pertama pada turnamen Piala Dunia U-17.
Arab Saudi tersingkir dari Piala Dunia U-17 2025 secara dramatis setelah kalah 0-2 dari Mali pada laga terakhir Grup L di Lapangan 7 Aspire Zone, Selasa (11/11).
Sebelum duel berlangsung, Arab Saudi menempati posisi kedelapan atau paling buncit dalam klasemen peringkat tiga terbaik Piala Dunia U-17 2025.
Tim asuhan M Abdulwahab Alharbi ini hanya perlu bermain imbang dengan Mali untuk lolos ke babak 32 besar. Atau sekalipun kalah tidak lebih dari 0-1.
Asa Arab Saudi ke babak 32 besar Piala Dunia U-17 2025 terlihat saat babak pertama berakhir imbang 0-0.
Akan tetapi kecemasan di tim berjulukan The Green Falcons itu muncul saat Raymond Bomba membawa Mali unggul 1-0 pada menit ke-61.
Enam menit berselang, Mali unggul 2-0 melalui gol Ibrahim Diakite pada menit ke-67. Gol Diakite itu jadi alarm bahaya bagi Arab Saudi, karena bisa menguntungkan Meksiko yang menempati posisi kesembilan dalam klasemen peringkat tiga terbaik.
Nahas bagi Arab Saudi U-17. Peluit panjang yang ditiupkan wasit asal Belanda, Sander van der Eijk, memutuskan Mali U-17 sebagai pemenang dengan skor 2-0.
Kemenangan Mali itu membuat Arab Saudi tersingkir secara dramatis. Laga Arab Saudi vs Mali ini menjadi pertandingan terakhir fase grup yang ditunggu Meksiko U-17.
Dengan kekalahan 0-2 dari Mali, Arab Saudi dan Meksiko memiliki nilai yang sama, yakni 3 poin. Baik Arab Saudi dan Meksiko juga memiliki selisih gol yang sama, minus 3.
Akan tetapi, Meksiko lebih unggul dalam kedisiplinan ketimbang Arab Saudi. Selama tiga pertandingan di babak grup, Meksiko hanya meraih tujuh kartu kuning. Berarti tim berjulukan El Tri itu minus 7 dalam kedisiplinan.
Sementara Arab Saudi memiliki minus 13 dalam kedisiplinan setelah meraih 7 kartu kuning dan 2 kartu merah di babak grup. web

