Mata Banua Online
Jumat, November 7, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Ada yang Diuntungkan Miliaran dari Permainan Beras

by Mata Banua
6 November 2025
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2025\November 2025\7 November 2025\7\7\ft hal 7 - 2 klm (bawah).jpg
(foto:mb/web)

JAKARTA – Menteri Pertanian (Men­tan) Andi Amran Sulaiman me­ng­ungkap praktik permainan har­ga di sektor pangan, khu­susnya beras, yang men­ye­bab­kan kerugian besar bagi mas­ya­ra­kat dan memicu inflasi.

Bos Badan Pangan Nasional (Ba­panas) itu menjelaskan meski pro­duksi pangan nasional meni­ngkat dan stok dalam kondisi ter­tinggi, masih terdapat anomali har­ga di pasar. Fenomena itu ter­ja­di karena ada pihak yang me­man­faatkan distribusi untuk me­ra­up keuntunga tidak wajar.

Berita Lainnya

D:\2025\November 2025\7 November 2025\7\7\sdvvd.jpg

Bank Dilarang Minta Agunan KUR

6 November 2025
D:\2025\November 2025\7 November 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Harga Beras Premium Naik, Cabai Turun

6 November 2025

“Terkadang ada orang yang me­mainkan dan mengambil ke­un­tungan di masyarakat, dan me­ngambil keuntungan tidak ke­cil. Beras kemarin kita tunjukkan bah­wasannya mengambil ke­un­tu­ngan kurang lebih, bukan ke­un­tungan sih. Karena dikatakan pre­mium padaha itu beras menir, dan itu sudah tersangka 46 ora­ng,” kata Amran dalam Rapat Ko­ordinasi Pengendalian Inflasi Dae­rah Tahun 2025.

Ia memaparkanhasil pe­ng­u­ji­an mutu beras menunjukkan ka­dar beras patah pada produk ya­ng dijual sebagai beras pre­mium mencapai 33-59 persen. Pa­dahal, batas maksimal beras pa­tah untuk kategori premium seh­arusnya hanya 14,5 persen.

Dalam paparannya, dari 10 me­rek yang diuji, semua me­mi­liki kadar beras patah jauh di atas ba­tas wajar, bahkan hingga ham­pir 60 persen. Akibatnya, beras ya­ng seharusnya layak dijual Rp12 ribu per kilogram (kg) jus­tru dilepas ke pasar dengan hrga Rp17 ribu per kg.

“Katakanlah harganya Rp12 ribu, harusnya haranya Rp8.000, itu dijual Rp17 ribu. Ke­ru­gian konsumen, kalau 2 juta (ton) saja, itu Rp10 triliun,” ujar Amran.

Data Kementan mem­per­ki­ra­kan selisih harga Rp5.­000 per kg tersebut bisa menimbulkan po­tensi kerugian konsumen hi­ng­ga Rp10 triliun, dengan asum­si­vo­lume penjualan mencapai dua juta ton.

Selain beras, Amran men­yo­ro­ti anomali harga di berbagai komoditas lain. Harga ayam ras, misalnya, sempat berada di kisaran Rp19 ribu per kg di Lampung, sedangkan di daerah lain bisa mencapai Rp70 ribu. Menurutnya, disparits ini bukan disebabkan oleh produksi, melainkan oleh rantai distribusi yang dikuasai segelintir pihak.

“Ada orang-orang tertentu sengaja mempermainkn yang pernah kami dapatkan. Ini hanya SMS-an, naik Rp1.000, itu bisa un­tung sampai ratusan miliar per hari,” ungkapnya.

Amran menambahkan kon­di­si serupa pernah terjadi pada min­yak goreng, meski Indonesia m­e­rupakan produsen dan eks­por­tir terbesar dunia. Ia men­ye­but fenoena kelangkaan barang di tengah kelebihan pasokan itu se­bagai anomali pasar yang ti­dak boleh terulang.

Secara umum, Kementan me­la­porkan produksi gabah na­si­onal tahun ini mencapai 65 juta ton gabah kering panen (GKP) de­ngan serapan penggilingan ter­besar berasal dari unit skaa ke­cil dan besar.

Masing-masing kelompok penggilingan kecil dan besar memiliki kapasitas giling hingga 25 juta ton per tahun, se­da­ng­kan penggilingan menengah se­ki­tar 15 juta ton per tahun. cnn/mb06

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper