
BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin H Muhammad Yamin menginginkan Dinas Pendidikan meningkatkan penuh kualitas pendidikan. Fasilitas sekolah, terutama bangunan sekolah yang rusak tak perlu lagi rehab tambal sulam, tapi dibangun ulang atau rehab total.
“Pesan saya kepada Kadisdik baru bisa melakukan rehab total sekolah yang rusak,” kata Yamin, Selasa (4/11).
Menurutnya, jika hanya melakukan rehab pastinya lambat laun akan kembali rusak. “Makanya yang rusak atau masih kayu pun agar dibangun ulang secara permanen,” tuturnya
Walikota menginginkan adanya perbaikan total dengan menargetkan 10 sekolah rusak, terdiri atas 5 SD dan 5 SMP yang tersebar di lima kecamatan tiap tahunnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Ryan Utama mengatakan hal itu menjadi tantangan pihaknya, mengingat tahun 2026 itu akan ada efesiensi anggaran APBD, sehingga harus bertahap.
“Perbaikan total dengan menargetkan 10 sekolah ini karena memang kondisi bangunan sekolah di Banjarmasin hampir 50 persen rusak parah,” kata Ryan Utama.
Menurutnya, rehabilitasi total sekolah termasuk juga fasilitas sekolah harus dipenuhi sebagai mendukung transpormasi digitalisasi dalam pendidikan. Hal ini sebagai upaya pemerintah kota untuk memecah konsentrasi peserta didik yang cenderung memilih sekolah dengan stigma favorit.
“Ada beberapa sekolah yang akan kita targetkan perbaikan total ini dengan desain baru dan pemenuhan fasilitas yang mendukung,” tuturnya.
Meski sudah menargetkan 10 sekolah rehab total, namun menurutnya pengerjaannya tetap akan menyesuaikan anggaran yang ada.
Dibeberkannya, pada 2025 ini, anggaran Disdik Kota Banjarmasin mencapai Rp 700 miliar lebih. Termasuk belanja pegawai dan operasional.
“Kekhawatiran Disdik terdampak efesiensi anggaran itu pasti ada. Tapi pendidikan itu layanan dasar wajib, jadi seharusnya tidak terlalu berdampak nantinya. Hal ini akan kami perjuangkan di anggaran untuk bisa diwujudkan,” jelasnya.
Pihaknya lebih memprioritaskan kondisi sekolah yang belum pernah tersentuh perbaikan atau kondisinya cukup membahayakan bagi peserta didik yang mengikuti pelajaran. via

