
MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Apel Siaga Antisipasi Bencana Banjir, Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor (Batingsor).
Apel yang dilaksanakan di Halaman Kantor BPBD Banjar, Jumat (31/10), diikuti unsur Forkopimda, Danlanud Sjamsudin Noor, Kalak BPBD Kalsel, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG, Kepala BWS Kalimantan III, para pimpinan perangkat daerah, camat, Danramil, Kapolsek, Ketua PMI, ORARI, RAPI, EBR, APDESI, serta sejumlah relawan dan undangan lainnya.
Asisten Administrasi Umum Setda Banjar Rakhmat Dhany mewakili Bupati Banjar H Saidi Mansyur, bertindak sebagai pembina apel.
Membacakan sambutan Bupati Banjar, Rakhmat Dhany mengatakan, Kabupaten Banjar merupakan wilayah yang rentan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, khususnya Batingsor, seiring datangnya musim hujan.
Risiko bencana tersebut berpotensi mengganggu ketenteraman masyarakat, merusak infrastruktur serta menghambat laju pembangunan dan perekonomian daerah.
Apel siaga ini menjadi bentuk kesiapsiagaan dan komitmen bersama, terhadap sistem peringatan dini dengan menggerakkan seluruh komponen, mulai dari pemerintah, TNI dan Polri, dunia usaha, organisasi masyarakat, relawan, hingga media.
“Untuk memastikan sistem penanggulangan bencana kita berada dalam kondisi prima,” ujarnya.
Dhany menjelaskan, apel siaga juga bertujuan menguji dan memperkuat koordinasi antar instansi, memastikan kesiapan sarana dan prasarana, serta menyamakan persepsi dalam prosedur penanganan bencana.
“Kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, saya instruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan. Lakukan pemantauan rutin di wilayah rawan, perkuat infrastruktur dan terus lakukan sosialisasi langkah mitigasi kepada masyarakat,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kalak BPBD Banjar Yayan Daryanto mengatakan, saat ini wilayah Kabupaten Banjar berstatus Siaga. Menindaklanjuti hal itu, pihaknya akan mengaktifkan posko lapangan di daerah rawan bencana Batingsor.
“Kami akan melakukan kegiatan keposkoan berupa patroli, sosialisasi, dan penanganan bila terjadi bencana,” ujarnya.
Untuk sementara, posko induk berada di Kantor BPBD Banjar, namun akan disesuaikan dengan kondisi lapangan, terutama di wilayah rawan seperti Kecamatan Pengaron yang telah dipasangi alat pendeteksi ketinggian air, jelasnya.
Yayan juga menyampaikan, berdasarkan pemantauan sementara, tinggi muka air di beberapa titik terpantau meningkat. Di Kecamatan Cintapuri Darussalam, Desa Banua Hanyar dan Alalak Padang tercatat 110 dan 115 cm, di Sungai Tabuk Desa Sungai Tabuk Keramat 30 cm, serta di Kecamatan Astambul Desa Jati Baru dan Mekar masing-masing 150 dan 120 cm.
“Menurut prediksi BMKG, kita sudah memasuki puncak musim hujan pada November hingga Januari mendatang,” ucapnya. ril/dio

