
BANJARMASIN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukan komitmen dalam memperkuat nilai-nilai integritas di lingkungan lembaga legislatif dengan melaksanakan pelatihan integritas bagi pimpinan dan anggota DPRD beserta pasangan, bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, Rabu (29/10).
Kegiatan di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung B DPRD Kalsel ini di ikuti para pasangan legislatif dan turut dihadiri Ketua Gatriwara Kalsel Hj Faridah Supian HK di dampingi Sekretaris Gatriwara Dina Astarina Taufik dan Bendahara Anisa Suripno.
Turut hadir pula Ketua Dharma Wanita Sekretariat DPRD Kalsel serta Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Kalsel II Hj Mariana.
Menurut Sekretaris Gatriwara Dina Astarina Taufik, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran integritas tidak hanya di ruang publik, tetapi juga di lingkungan keluarga.
“Karena peran istri atau pendamping sangat besar dalam menumbuhkan budaya jujur, disiplin, dan tanggung jawab,” ujarnya.
Ia menegaskan, Gatriwara Kalsel berkomitmen mendukung upaya pencegahan korupsi melalui pembinaan karakter dan nilai moral di rumah tangga para wakil rakyat, sebab keterlibatan aktif pasangan legislatif menjadi faktor penting dalam menjaga marwah dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga DPRD.
Sementara, Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Kalsel II Hj Mariana memberikan apresiasi atas inisiatif DPRD Kalsel dan gatriwara dalam menggelar pelatihan integritas ini.
Ia juga berharap kolaborasi antara lembaga legislatif dan KPK terus berlanjut untuk memperkuat kesadaran publik terhadap pentingnya kejujuran dan tanggung jawab.
“Ini acara yang sangat bagus karena memberi pencerahan bagi istri maupun pendamping. Kita sama-sama mengimbau agar terus menjaga diri dari tindakan yang berpotensi korupsi dan berani mengatakan stop korupsi,” ujarnya.
Sebagai narasumber utama, praktisi penyuluh antikorupsi LSP KPK Dr Suharsi SKM MKes turut memberikan pembekalan dengan pendekatan yang interaktif.
“Kami mengajak para peserta pelatihan dengan game yang mengasah fokus dan menegaskan budaya antikorupsi. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran budaya antikorupsi sehingga tercipta lingkungan keluarga yang berkualitas,” katanya.
Ia menyebutkan, budaya antikorupsi harus dimulai dari rumah tangga. Apabila keluarga mampu menanamkan nilai kejujuran dan tanggung jawab, maka lingkungan sosial dan lembaga publik juga akan terbangun dengan nilai-nilai integritas yang kuat. rds

