
TANJUNG – Bupati Tabalong Muhammad Noor Rifani menginginkan putra-putri Bumi Sarabakwa bisa mengikuti jejaknya merasakan berkuliah di Universitas Brawijaya (Unbraw) Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.
Hal tersebut ia sampaikan usai melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama atau MoU antara Pemerintah Kabupaten Tabalong dengan Unbraw dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Diketahui, pria yang akrab di sapa H Fani tersebut merupakan alumni dari Fakultas Hukum Unbraw lulusan tahun 1996 lalu. “Saya ingin anak-anak di Kabupaten Tabalong dapat menikmati kuliah seperti saya di tempat ini, dan kemudian nantinya bisa membangun daerah,” ucapnya, Senin (27/10).
Menurutnya, kerja sama dengan Unbraw sangat penting karena juga merupakan bagian dari program prioritas Tabalong Smart, yakni mencetak 1.000 sarjana.
“Program tersebut saat ini sudah dituangkan dan disahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tabalong dalam rangka mendukung Indonesia Unggul dan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Unbraw dan jajaran yang telah menerima dan mendukung Pemkab Tabalong untuk memberikan kesempatan putra-putrinya berkuliah mulai tahun 2026 mendatang.
Sementara, Rektor Unbraw Prof Widodo juga menyatakan rasa syukur dan senang bisa bekerja sama dengan Pemkab Tabalong.
“Senang sekali bisa bekerja sama dengan Tabalong. Kita melihat bahwa kabupaten ini memiliki potensi yang luar biasa, kekayaan alamnya, tambangnya, dan juga SDM-nya,” katanya.
Ia menyebutkan, pihaknya dari perguruan tinggi akan mengeksplorasi pendidikan baik yang bersifat formal maupun non-formal, selain kerja sama penelitian dan pengabdian masyarakat.
Selain itu, ia juga mengatakan Tabalong merupakan tempat yang sangat strategis sebagai pintu gerbang ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Unbraw akan membantu akselerasi pembangunan SDM, sehingga nantinya saat IKN dioperasikan, kabupaten/kota sekitarnya turut bertumbuh,” ujarnya.
Widodo menilai, program Bupati Tabalong mencetak 1.000 sarjana ini sebagai upaya yang sangat baik di tengah tingkat partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia dan Vietnam.
“Program Bupati melalui pendidikan tinggi adalah suatu kunci untuk meningkatkan kualitas SDM, inovasi, dan kehidupan yang lebih baik. Kekayaan alam bisa dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” pungkasnya. yan

