Mata Banua Online
Selasa, Oktober 14, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Mengintip Kawasan Industri Batamindo Milik Salim Grup

BI Gelar Capacity Building Jurnalis Kalsel

by Mata Banua
13 Oktober 2025
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2025\Oktober 2025\14 Oktober 2025\7\7\ft bawah.jpg
KAWASAN INDUSTRI BATAMINDO – Executive Customer Service Division Batamindo, Hilda Herasmus, ketika menerima rombongan jurnalis Kalimantan Selatan memaparkan prosfek investasi di Batamindo, melalui maket.( Foto:mb/fadilah)

KOTA Batam terus mem­per­te­gas posisinya sebagai magnet in­ves­tasi baik bagi Penanaman Mo­dal Asing (PMA) maupun Pe­na­naman Modal Dalam Ne­ge­ri (PMDN).

Badan Pusat Statistik men­ca­tat pertumbuhan ekonomi Ba­tam sangat luar biasa. Pe­r­tum­buh­an ini selaras dengan peran Ba­tam sebagai Kawasan Eko­no­mi Khusus sejak era 1970-an.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\14 Oktober 2025\7\7\master 7.jpg

13 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\14 Oktober 2025\7\7\ft kiri.jpg

Harga Minyak Goreng dan Cabai Melandai

13 Oktober 2025

Letaknya yang berbatasan lang­sung dengan Singapura dan Ma­laysia membuat Batam di­ju­lu­ki sebagai bagian dari “Se­gi­ti­ga Emas” Asia Tenggara.

Pada kegiatan Capacity Buil­ding yang digelar Bank In­do­nesia Perwakilan Kalimantan Se­latan untuk bagi para jurnalis, khu­susnya beberapa Pimpinan Re­daksi media di Kalimantan Se­la­tan dan para finalis Kom­pe­t­i­si Karya Tulis Jurnalis (KKTJ) 2025 yang berlangsung di Ba­tam 7-8 Oktober 2025, me­n­da­pat kesempatan meninjau sebuah ka­wasan industri yang terbesar di kota Batam.

Bersama dengan tim Humas BI Perwakilan Kalimantan Se­la­tan, pada hari kedua kegiatan yak­ni Rabu (8/10/2025) kami di­a­jak ke PT Batamindo In­vest­ment Cakrawala (BIC) yaitu pe­ru­sahaan Pengelola Kawasan In­dus­tri Batamindo (BIP) yang me­rupakan anak perusahaan dari Gallant Venture Pte Ltd, sebuah pe­rusahaan induk yang berbasis di Singapura.

Batamindo, merupakan ka­wasan industri yang sejak awal di­rancang sebagai kota industri ter­padu dan ini hasil kerja sama an­tara Pemerintah Indonesia dan Si­ngapura di bawah naungan PT Salim Grup.

Menurut Hilda Herasmus, Exe­cutive Customer Service Di­vision Batamindo, yang menjadi tour guide pada hari itu men­je­las­kan apa dan bagaimana ka­was­an itu beroperasi.

“Dari gedung ini kita bisa me­mantau seluruh operasional ka­wasan industri seluas 360 hek­tare, dengan ekspansi tam­bah­an 320 hektare yang kini te­ng­ah dikembangkan,” jelas Hilda dengan menunjukan se­buah maket kawasan yang me­re­ka kelola.

Dalam hal ini Batamindo me­na­warkan lima tipe gedung in­dus­tri, dengan tipe A yang pa­ling luas, hingga tipe D yang ter­diri dari empat gedung kecil. Ka­wasan ini menjadi rumah bagi 74 perusahaan, di mana 20 di an­taranya adalah perusahaan da­lam negeri, sementara sisanya me­rupakan perusahaan mul­tinasional dari Hongkong, Tai­wan, Amerika, Malaysia, Jep­a­ng, Austalia hingga India.

Menariknya, salah satu pe­ru­sahaan asal Hongkong bahkan me­ngoperasikan 27 gedung han­ya untuk memproduksi coffee ma­ker. Sementara perusahaan la­in fokus pada perangkat elek­tronik seperti smartphone dan per­lengkapan rumah tangga.

Tak hanya unggul dalam hal pro­duksi, Batamindo juga men­ja­di contoh kawasan industri mo­dern yang berkelanjutan. “Ka­mi juga siap menyediakan su­mber daya manusia atau te­na­ga kerja yang dibutuhkan para ives­tor yang menggunakan ka­was­an industri disini. Mereka cu­kup membawa modal dan ka­mi yang mencarikan tenaga ker­ja­nya,” papar Hilda, seraya men­yebutkan saat ini tenaga ker­ja yang terserap di kawasan in­dus­tri Batamindo mencapai 45 ri­bu karyawan.

Di tengah kekhawatiran akan krisis energi, kawasan ini men­jamin tidak ada pemadaman lis­trik, berkat pembangkit listrik man­diri serta pengembangan so­lar panel berkapasitas 11,6 mega watt yang merupakan pilot pro­ject bersama Kementerian Pe­rin­dustrian dan Perserikatan Ba­ng­sa-Bangsa (PBB).

Selain itu, sistem pengolahan air bersih dan limbah di kawasan ini dinobatkan sebagai yang ter­baik kedua di Indonesia. “Saat pan­demi Covid-19 lalu, banyak pe­ru­sahaan justru mengalami lon­jakan omzet karena pemintaan ter­hadap produk elektronik ru­mah tangga meningkat drastis,” tam­bah Hilda.

Dalam jangka panjang, ka­wasan ini masih memiliki ca­da­ng­an lahan sekitar 46 hektare ya­ng telah diblok untuk pe­ng­em­bangan lebih lanjut, salah sa­tu­nya akan difokuskan untuk sek­tor logistik.

Kawasan Industri Ba­ta­min­do bukan sekadar area produksi, ta­pi contoh nyata bagaimana ka­wasan industri modern bisa tum­buh, berkelanjutan, dan menjadi pe­nggerak ekonomi nasional. (fadilah)

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper