
BANJARMASIN – Jambore Kader Posyandu Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2025 resmi dibuka Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin melalui Plt Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kalsel, Dr HM Muslim di Banjarmasin, Rabu (24/9).
Kegiatan jambore kader Posyandu bidang kesehatan yang digelar Dinas esehatan Provinsi Kalsel ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya pembinaan percepatan transformasi posyandu di Provinsi Kalimantan Selatan.
Jambore bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan para kader posyandu dalam pengelolaan posyandu, sekaligus memberikan penghargaan atas prestasi para kader dalam pengelolaan posyandu.
Gubernur Kalsel, H Muhidin dalam sambutan tertulis dibacakan Plt Asisten I, HM Muslim menyampaikan rasa gembira sekaligus ucapan selamat kepada Ketua Tim Pembina dan seluruh kader posyandu di Kalimantan Selatan atas diraihnya penghargaan sebagai Provinsi Terbaik 1 se-Indonesia dalam pengelolaan Posyandu 6 SPM.
Penghargaan sebagai terbaik I tingkat nasional tersebut diterima dalam kegiatan Rakernas Posyandu yang digelar pada hari Senin (22/9) di Jakarta.
“Semoga prestasi ini semakin mendorong seluruh kader posyandu di Kalimantan Selatan untuk terus mengoptimalkan peran posyandu dalam melayani masyarakat di sektor kesehatan,” sampai Gubernur Kalsel, H Muhidin.
Gubernur Kalsel juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader posyandu yang terus berpartisipasi aktif mendukung pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Jambore Kader Posyandu kali ini semakin eneguhkan keyakinan bahwa kader posyandu memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.
Keberadaan posyandu yang terbukti manfaatnya bagi masyarakat tidak boleh diabaikan, terutama peran kader posyandu dalam melakukan langkah edukatif serta mendampingi masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
“Peran kader sangat besar, tidak hanya sebagai pemberi informasi kesehatan, tapi juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke posyandu,” tambah H Muhidin.
Ia juga mengingatkan bahwa tantangan mendasar di bidang kesehatan yang masih dihadapi adalah tingginya angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), serta prevalensi balita dengan gizi kurang dan gizi buruk.
Masalah tersebut membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, kader PKK, posyandu, dan masyarakat secara umum untuk bersinergi dan bergotong royong mengatasinya.
“Saya berharap kader posyandu memiliki tekad kuat dan tidak pernah mundur dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat. Teruslah bekerja membantu pemerintah agar permasalahan kesehatan dapat segera diatasi dengan baik,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, dr H Diauddin mengatakan, Jambore Kader Posyandu adalah sebagai bentuk apresiasi kepada kader yang telah membantu dalam misi membangun kesehatan di Kalsel.
Menurutnya, Kader sangat membantu untuk memberikan edukasi dan yang langsung menyentuh terhadap masyarakat agar berpola hidup sehat.
“Jambore kader Posyandu kali ini adalah apresiasi kita untuk para kader yang telah membantu kami dalam misi kesehatan di masyarakat,” katanya. end/adpim/ani