Mata Banua Online
Minggu, November 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Hingga Juli Terjadi 71 Kali Bencana Alam di Kalsel

by Mata Banua
11 Agustus 2025
in Banjarmasin, Indonesiana
0
D:\2025\Agustus 2025\12 Agustus 2025\2\2\New Folder\2.jpg
H Achmadi, SSos. (foto:mb/ist)

BANJARMASIN – Dari Januari hingga Juli 2025, telah terjadi sebanyak 71 kasus bencana alam di Provinsi Kalimantan Selatan meliputi banjir dan angin ribut atau angin puting beliung dan tanah longsor.

“Dari 71 kali bencana alam di Kalsel hingga Juli 2025 tersebut terbanyak angin puting beliung sebanyak 32 kali,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos, di Banjarmasin, Senin (11/8).

Berita Lainnya

H Nordin: Sinergi Penting untuk Ciptakan Stabilitas Politik

H Nordin: Sinergi Penting untuk Ciptakan Stabilitas Politik

31 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\31 Oktober 2025\5\hal 5\Peringatan HKG ke -53 di Banjarmasin.jpg

Walikota Apresiasi Kader PKK Mendukung Pembangunan Kota

30 Oktober 2025

Menurut Madi (sapaan akrabnya), dari 32 kali bencana alam angin puting beliung tersebut terbanyak di Kabupaten Banjar sembilan kali, disusul Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) delapan kali dan Kota Banjarmasin enam kali.

Selain itu, sebut Madi, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) lima kali, Kabupaten Barito Kuala (Batola) dua kali, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala), masing-masing satu kali.

Sementara itu, bencana alam banjir sebanyak 30 kali, terbanyak di Kabupaten Banjar enam kali, Kabupaten Batola lima kali, Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) masing-masing empat kali.

Kemudian, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) tiga kali, Kabupetan HSS dan Kabupaten Tala masing-masing dua kali, Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong masing-masing satu kali.

Sedangkan bencana alam tanah longsor sebanyak 10 kali yakni masing-masing tiga kali di Kabupaten Banjar dan Kabupaten HSS, dua kali di Kabupaten Balangan dan masing-masing satu kali di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tapin.

Akibat bencana alam hingga Juli 2025 itu, kata Madi, menyebabkan 67.643 kepala keluarga (KK) atau 190.766 jiwa terdampak dan dua orang meninggal dunia masing-masing satu di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

Akibat bencana alam itu, lanjut Madi, menyebabkan tiga buah rumah penduduk rusak berat, 118 buah rusak sedang dan 59.402 buah rusak ringan.

Kerugian yang dialami akibat bencana alam di Kalsel hingga Juli 2025 tersebut diestimasi mencapai Rp129,267 miliar, terbesar dialami Kabupaten Banjar sekitar Rp76,264 miliar, disusul Kabupaten Tala sekitar Rp21,045 miliar.

Selain itu, Kabupaten Batola sekitar Rp13,727 miliar, Kabupaten HSU sekitar Rp11,586 miliar, Kabupaten HSS sekitar Rp1,440 miliar, Kabupaten HST sekitar Rp1,432 miliar, Kabupaten Tapin Rp1,406 miliar dan Kota Banjarbaru Rp1,102 miliar.

Dalam kesempatan itu, Madi berharap masyarakat terutama di kawasan yang rawan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gempa bumi agar tetap waspada, mengingat ada sejumlah daerah di Kalsel yang kondisi alamnya terbuka. ani

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper