Rabu, Agustus 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Jangan Sepelekan Gendang Telinga Robek, Bisa Bikin Infeksi

by Mata Banua
10 Agustus 2025
in Mozaik
0
D:\2025\Agustus 2025\11 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Senin\jangan.jpg
(foto:mb/web)

Gendang telinga punya potensi mengalami robekan. Jika robek, dampaknya bukan hanya penurunan kemampuan mendengar, tapi juga infeksi hingga menurunnya kualitas hidup.

Gendang telinga, atau dalam istilah medis disebut membran timpani, adalah lapisan tipis yang sangat penting dalam sistem pendengaran. Gendang telinga punya peran besar untuk menangkap getaran suara dan meneruskannya ke bagian dalam telinga.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\13 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\melewatkan.jpg

Melewatkan Sarapan Dapat Berdampak Serius Bagi Kesehatan Pencernaan

12 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\13 Agustus 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\rutin.jpg

Rutin Makan Apel Bisa Turunkan Risiko Kanker Hingga Jaga Berat Badan

12 Agustus 2025
Load More

Dokter spesialis THT, bedah kepala dan leher dari RSPI Bintaro Jaya, Andreas Ardiansyah mengatakan, gendang telinga robek atau dikenal sebagai perforasi membran timpani bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi, cedera, hingga perubahan tekanan mendadak.

“Lubang pada gendang telinga sering kali disebabkan oleh infeksi kronis, trauma, atau barotrauma, yaitu cedera akibat perubahan tekanan udara secara mendadak,” jelas Andreas dalam diskusi media yang digelar RSPI di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan robeknya gendang telinga antara lain.

1. Infeksi kronis

Infeksi telinga tengah yang berlangsung lama bisa menumpuk cairan dan tekanan, hingga akhirnya merobek gendang telinga.

2. Trauma fisik

Cedera akibat kecelakaan, pukulan di telinga, atau tertusuk cotton bud juga bisa merusak membran timpani.

3. Barotrauma

Perubahan tekanan udara secara drastis, misalnya saat naik pesawat, menyelam, atau terkena ledakan suara, dapat membuat gendang telinga cedera.

Kerusakan pada gendang telinga dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu. Andreas menyebut beberapa tanda yang patut diwaspadai oleh pasien.

Berikut gejala umum dari gendang telinga yang robek:

– penurunan atau kehilangan pendengaran

– telinga terasa berdenging (tinnitus)

– keluarnya cairan dari telinga, bisa berupa nanah

– nyeri telinga yang tajam dan mendadak

– sensasi berputar (vertigo)

– perasaan penuh di telinga, mual, hingga muntah

Tanpa penghalang yang utuh, gendang telinga yang robek membuka jalan bagi kuman dan bakteri untuk masuk ke telinga bagian dalam. Akibatnya, bisa terjadi infeksi telinga tengah kronis atau otitis media supuratif kronik, yang dalam bahasa awam dikenal dengan istilah congek.

“Kalau dibiarkan, cairan dari infeksi bisa keluar terus-menerus atau muncul hilang timbul. Ini berisiko menimbulkan gangguan pendengaran yang lebih berat bahkan komplikasi serius lainnya,” terang Andreas.

Tak hanya fisik, gendang telinga robek juga bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang. Penurunan pendengaran membuat komunikasi terganggu, pekerjaan bisa terhambat, dan kepercayaan diri menurun.

Kabar baiknya, gendang telinga robek bisa diperbaiki melalui prosedur timpanoplasti, yakni tindakan medis untuk menutup lubang pada membran timpani, baik dengan maupun tanpa rekonstruksi bagian pendengaran lainnya.

“Timpanoplasti adalah prosedur minimal invasif yang bertujuan mengembalikan fungsi pendengaran secara optimal dan mencegah infeksi berulang. Semakin cepat ditangani, semakin baik hasilnya,” ungkap Andreas.

Jika Anda mengalami gejala seperti penurunan pendengaran, keluar cairan dari telinga, atau nyeri mendadak, jangan tunda memeriksakan diri. Deteksi dan penanganan dini dapat mencegah komplikasi serta mempercepat pemulihan.

“Telinga adalah jendela kita ke dunia suara sekaligus penjaga keseimbangan. Jangan tunggu sampai gangguan kecil berubah jadi masalah besar,” pungkas Andreas. web

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA