Mata Banua Online
Senin, Oktober 27, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kurikulum SMK Harus Selaras dengan Dunia Kerja

by Mata Banua
27 Juli 2025
in DPRD Kalsel, Indonesiana
0
D:\2025\Juli 2025\28 Juli 2025\2\3.jpg
KOMISI IV DPRD Kalsel saat melakukan kunjungan ke Disdikpora Provinsi Bali.(foto:mb/ist)

DENPASAR – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah menegaskan pentingnya penyesuaian kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan industri dan dunia kerja.

Hal tersebut disampaikannya saat memimpin kunjungan kerja Komisi IV DPRD Kalsel ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Jumat (25/7) pagi.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\27 Oktober 2025\2\222\New Folder\Ratusan Personel Siap Amankan Porprov Tala.jpg

Ratusan Personel Siap Amankan Porprov Tala

26 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\27 Oktober 2025\2\222\New Folder\Golkar Tapin Diminta Persiapkan Musda.jpg

Golkar Tapin Diminta Persiapkan Musda

26 Oktober 2025

Kunjungan tersebut di terima Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKPLK) Disdikpora Provinsi Bali Anak Agung Bagus Suryawan SAP MAP dengan terbuka dan hangat.

“Kami melihat lulusan SMK ini ternyata penyumbang pengangguran terbuka. Ini harus menjadi perhatian serius. Kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan industri, agar lulusan siap kerja dengan kebutuhan sekarang,” ujar Gusti Iskandar.

Karena itu, komisi IV memandang perlu adanya pembenahan kurikulum vokasi secara menyeluruh, termasuk peningkatan pelatihan guru produktif dan kolaborasi dengan sektor industri.

Di Disdikpora Bali sendiri telah menerapkan model pengembangan kurikulum yang melibatkan pelaku industri lokal, terutama dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga lulusan SMK lebih siap kerja. Hal ini menjadi salah satu praktik baik yang dipelajari komisi IV dalam kunjungan tersebut.

Selain menyoroti pendidikan vokasi, Komisi IV DPRD Kalsel juga mengapresiasi penerapan kurikulum berbasis budaya lokal di Bali. Nilai-nilai seperti Tri Hita Karana, Tat Twam Asi, dan Sad Kerthi di integrasikan ke dalam proses belajar-mengajar untuk membentuk karakter peserta didik sejak dini.

Gusti Iskandar menilai pendekatan ini sangat relevan untuk diterapkan di Kalsel. Ia mendorong agar kurikulum pendidikan di Banua juga mengangkat nilai-nilai lokal yang mampu membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan berakar pada budaya sendiri.

“Kita perlu menyusun kurikulum yang bukan hanya adaptif terhadap dunia kerja, tetapi juga membumi dengan nilai dan identitas lokal. Ini penting untuk membentuk generasi Banua yang kuat dan berdaya saing,” pungkasnya. rds

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper