
BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana sosial yang di dominasi kebakaran pemukiman penduduk di Provinsi Kalimantan Selatan semester I (Januari hingga Juni) tahun 2025 di taksir mencapai Rp 55,455 miliar.
“Dari kerugian bencana sosial yang di dominasi musibah kebakaran itu, sebagian besar di alami Kota Banjarmasin sekitar Rp 23,475 miliar,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi SSos, Minggu (6/7).
Selain itu, lanjut Madi –sapaan akrabnya, kerugian yang cukup besar di alami Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) sekitar Rp 9,230 miliar, di susul Kabupaten Banjar sekitar Rp 4,950 miliar, dan Hulu Sungai Tengah (HST) di taksir Rp4,180 miliar.
Kemudian, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sekitar Rp 3,445 miliar, Kota Banjarbaru mencapai Rp 3,215 miliar, Kabupaten Tabalong sekitar Rp 2,450 miliar, Balangan sekitar Rp 1,547 miliar, dan Tapin sekitar Rp 1 miliar.
Selanjutnya, Kabupaten Kotabaru sekitar Rp 925 juta, Tanah Laut (Tala) sekitar Rp 385 juta, Tapin Rp 350 juta dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) sekitar Rp 300 juta.
Ketika di tanya frekuensi bencana sosial selama semester I, Madi menyebutkan sebanyak 146 kali terjadi bencana, terbanyak di Kota Banjarmasin sebanyak 38 kali, di susul Banjarbaru 35 kali, tetapi termasuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Selain itu, Kabupaten Banjar 19 kali, HST 15 kali, Balangan 11 kali, HSU 10 kali, Tapin dan Tala masing-masing sebanyak empat kali.
Kemudian, Kabupaten Tanah Bumbu tiga kali, Kotabaru, Tabalong dan HSS masing-masing dua kali, dan Batola satu kali.
Akibat bencana sosial yang di dominasi kebakaran pemukiman penduduk itu menyebabkan 311 kepala keluarga (KK) atau 890 jiwa kehilangan tempat tinggal, dua meninggal dunia, dan empat luka-luka.
Dampak dari musibah kebakaran pemukiman penduduk tersebut juga menyebabkan 225 buah rumah penduduk mengalami kerusakan berat, 45 buah rusak sedang, dan 64 buah rumah mengalami kerusakan ringan.
Madi pun mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana kebakaran seperti rumah kumuh untuk meningkatkan kewaspadaan guna meminimalir kerugian akibat musibah kebakaran tersebut. ani