BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin diwakili Pj Sekdaprov Kalsel, Muhammad Syarifuddin didampingi Plt Kepala BPBD, Faried Fakhmansyah mengikuti Rapat Koordinasi secara virtual, terkait Monitoring dan Evaluasi perkembangan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2025 melalui Command Center Setdaprov Kalsel, di Banjarbaru, Rabu (2/7).
Rapat yang dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto ini juga dihadiri Kementerian/Lembaga terkait serta sejumlah Kepala Daerah, TNI dan Polri dari 7 (tujuh) Provinsi Prioritas Penanganan Karhutla, termasuk Kalimantan Selatan.
Dalam rakor, Pj Sekdaprov Kalsel, M Syarifuddin memaparkan bahwa Kalsel sudah melakukan langkah-langkah penanganan dan mitigasi Karhutla.
“Apel siaga sudah dilakukan, peningkatan kolaborasi serta penguatan Regulasi (Revisi Perda Nomor 1 tahun 2008) tentang pengendalian karhutla, juga sudah dilakukan,” ucap Pj Sekdaprov Kalsel.
Selain itu, menurut Syarifuddin, PKS terkait pendataan lahan dengan ATRBPN, Penyiapan Rencana Kontingensi Karhutla serta Pemetaan Wilayah Rawan di 3 zona prioritas penanganan terutama di wilayah ring 1 bandara Syamsudin Noor.
“Peningkatan sosialisasi di daerah rawan seperti kerjasama multi sektor, baik pertanian, perkebunan, Kesehatan, sekolah dan dunia usaha, sudah kami lakukan. Begitu juga pendirian posko dan pos lapangan, penyiapan dan distribusi sarpras, penyiapan personal dan pembagian tugas/aktivasi renkon,” paparnya lagi.
Tidak hanya sampai disitu, sebut dia, patroli di ring 1, dengan melihat kondisi tinggi muka air dan pemeriksaan dan pengisian air hingga tingkat tapak/desa di kanal untuk mitigasi, juga pihaknya telah lakukan.
“Kami mengusulkan operasi mudifikasi cuaca (OMC) dan Operasi Udara/Heli ke Pemerintah Pusat untuk penguatan kesiapsiagaan karhutla di Kalsel,” tutupnya. rin/adpim/ani

