
KOTABARU-Kunjungan kerja Bupati Kotabaru H Muhammad Rusli ke Kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, di dampingi Ketua DPRD Kotabaru Suwanti, Wakil Ketua DPRD Kotabaru Awaluddin dan Dinas Perikanan setempat mengusulkan program untuk kemajuan perikanan dan kelautan di “Bumi Saijaan” yang disambut hangat Kepala Biro Perencanaan KKP-RI Andy Artha Oktopura. Bupati menyampaikan, salah satu program dalam visi-misinya mewujudkan “Kotabaru Hebat”.
HM Rusli berharap, Kepala Biro Perencanaan Kementrian dan Kelautan RI untuk bisa membantu keperluan nelayan untuk meningkatkan pendapatan mereka, khususnya nelayan di Kotabaru.
Bupati mengharapkan, bisa memenuhi permintaan para nelayan di daerahnya, yaitu, bantuan alat mesin dompeng 24 pk dan 34 pk, serta bantuan perahu kecil-menengah, untuk membantu aktifitas menangkap ikan di laut.
Oleh karenanya, Ia menjadikan, pertemuan dengan Biro Perencanaan Kementrian dan Kelautan RI momentum untuk memperkenalkan diri, sekaligus mengambarkan Kabupaten Kotabaru sebagai peyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Kabupaten Kotabaru yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu, Kotabaru Kepulauan dan Kotabaru daratan dengan wilayah yang sangat luas, keduanya mempunyai pesisir pantai terpanjang se Kalimantan Selatan.
Dari 13 kabupaten kota di Kalimantan Selatan, letak geografis dan kondisi Kabupaten Kotabaru sangat strategis, baik yang berada di kawasan pesisir maupun di daratan Kalimantan.
Dari ssi pengembangan kelautan, dan perikanan Bumi Saijaan yang memiliki perairan cukup dalam, untuk bersandarnya kapal-kapal cargo bemuatan besar cukup strategis dalam menopang ibu kota nusantara (IKN) untuk jalur bongkar muat dan distribnusi barang dan jasa.
Bidang perikanan, Kotabaru juga sangat potensial sebagai daerah yang mampu memproduksi hasil perikanan yang cukup besar.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik memalui buku “Kotabaru dalam angka 2024” menyebutkan bahwa, produksi ikan tangkap di Kabupaten Kotabaru sebesar 72.184 ton ikan.
Kecamatan yang menyumbangkan nilai produksi terbesar, adalah Kecamatan Pulau Laut Utara dengan total produksinya sebesar 13.185 ton ikan.
Dalam pertemuan tersebut, Pemkab Kotabaru mengusulkan 1.000 mesin untuk nelayan, pembangunan tambak percontohan, udang beku, pabrik es dan dermaga nelayan. Kotabaru juga mengajukan dukungan kebijakan kepada Kementerian KKP, di antaranya, pembatasan penangkapan ikan berbasis kuota, serta pengawasan pada area pesisir, yang semuanya itu merupakan domain Provinsi dan pusat.
Tak ayal, jika Kepala Biro Perencanaan KKP-RI Andy Artha Oktopura, siap membantu dan mendukung sejumlah program trategis yang disampaikan Bupati Kotabaru HM Rusli dan rombongan.Dalam pertemuan tersebut, Andy Artha Oktopura menyampaikan lima program KKP-RI.
Yaitu, memperluas kawasan konservasi laut. Penangkapan ikan terukur berbasis kuota.Pengembangan perikanan, budidaya laut, pesisir, dan darat yang berkelanjutan.
Pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.”Mungkin nanti kita bisa berkolaborasi, karena bagi saya ini potensi yang luar biasa dalam program-program yang bisa dikolaborasikan dengan teman-teman Pemda,” ujar Andy Artha Oktopura.
Meskipun kondisi kebijakan saat ini semuanya mempunyai keterbatasan, tetapi kita tetap harus meningkatkan kesejahtetaan masyarakat, di bidang sektor kelautan dan perikanan.{{an/mb03}}

