BATULICIN-Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu menggelar upacara peringatan Hari Kartini, kemarin di Halaman Kantor Bupati, Batulicin.
Peringatan kali ini terasa istimewa, karena seluruh petugas upacara merupakan perempuan, mencerminkan semangat emansipasi dan kesetaraan yang diwariskan oleh Raden Ajeng Kartini.
Upacara ini diikuti oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan aturan pakaian yang mendukung tema perayaan. ASN perempuan mengenakan kebaya, sementara ASN laki-laki mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH).
Konsep ini semakin memperkuat nuansa perjuangan Kartini, yang dikenal sebagai pelopor pendidikan dan kesetaraan bagi perempuan di Indonesia.
Bertindak sebagai Pembina Upacara, Asisten Administrasi Umum Hj Narni, dengan pemimpin upacara Kabag Hukum Nani Arianti. Pembacaan UUD 1945 oleh Kabag Pengadaan Barang dan Jasa, Hariani, sedangkan sejarah singkat RA Kartini dibacakan oleh Kepala Dinas Sosial, Liana Hamita. Adapun Dirijen lagu kebangsaan dipegang oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Yulia Rahmadani yang menambah kekhidmatan peringatan ini.
Tema Hari Kartini 2025 yang diusung dalam acara ini adalah “Jadilah Seperti RA Kartini, Buat Mimpimu Tetap Besar dan Bekerja Keras untuk Meraihnya”.
Asisten Administrasi Umum Hj Narni membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menyampaikan bahwa peringatan Hari Kartini merupakan sebuah momen penting untuk menghormati perjuangan Raden Ajeng Kartini dan seluruh perempuan Indonesia yang telah menyalakan obor perubahan di negeri ini.
Kartini, adalah simbol keberanian untuk berpikir melampaui zamannya. Di usia muda, ia telah menyuarakan ketidakadilan terhadap perempuan dan bangsanya, serta meyakini bahwa kemajuan bangsa tidak mungkin dicapai tanpa kemajuan perempuan.
“Ia membayangkan Indonesia yang lebih adil di mana perempuan bebas bermimpi, menempuh pendidikan, dan menentukan nasibnya sendiri,” ucapnya.
Hari ini, sambung Hj Narni, lebih dari satu abad setelah Kartini menulis pikirannya, perjuangan itu belum selesai. Masih banyak perempuan yang menghadapi tantangan dalam pendidikan, pekerjaan, perlindungan hukum, dan ruang-ruang pengambilan keputusan.
Namun semangat Kartini tidak pernah padam. Ia hidup dalam diri setiap perempuan Indonesia di setiap usia dan di setiap langkah kehidupan.
“Semangat Kartini ada pada pelajar yang gigih menuntut ilmu dan berani bermimpi tinggi. Semangat Kartini ada pada perempuan pekerja apapun profesinya melalui dedikasi, karya, dan kontribusi untuk masyarakat. Semangat Kartini ada pada ibu rumah tangga yang dengan kasih sayang mendidik generasi penerus bangsa. Semangat Kartini ada pada pemimpin, guru, aktivis, inovator, seniman, dan siapa pun yang terus berjuang membuka jalan bagi perempuan lainnya,” ungkapnya.
Ia juga mengajak untuk tak ada kata terlalu muda atau terlalu tua untuk menyalakan semangat Kartini. Tak ada peran yang terlalu kecil untuk menciptakan perubahan. Oleh karena itu, mari kita terus menghidupi semangat Kartini. Dengan belajar, bekerja, berkarya, dan mengambil bagian dalam kemajuan bangsa. Mari bersama membuka lebih banyak ruang partisipasi, menolak segala bentuk diskriminasi, dan memastikan setiap perempuan Indonesia bisa tumbuh dan berdaya, dari mana pun ia berasal.{[alf/mb03]}
