
BATULICIN-Satu potensi perikanan di Kabupaten Tanah Bumbu yang belum banyak dilirik oleh banyak orang adalah budidaya udang galah. Harganya lebih menggiurkan daripada udang vaname. Udang Galah jadi harta karun karena belum banyak yang membudidayakannya.
Melalui Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu, Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif, atau biasa disapa akrab Bang Arul terus mendorong upaya mendongkrak ketahanan pangan melalui perikanan yaitu kepada para pembubidaya ikan air Tawar termasuk budidaya udang galah.
“Permintaan untuk Tanah Bumbu saja itu selalu kurang, Mas. Pembudidaya itu sampai tidak bisa memenuhi permintaan pasar,” kata Kepala Balai Benih Udang Galah Pulau Salak, Fajarunun Kepada Media, dilokasi budidaya binaan dinas perikanan tanah bumbu cekdam sungai dua laut, di Batulicin.
Fajar menjelaskan, bahwa pembenihan udang galah yang berada di tempat khusus di kantornya. Di tempat tersebut, ada kolam indukan yang menghasilkan telur dan benur udang galah yang nantinya akan pindah ke kolam yang lebih besar. Benih itu juga mereka jual kepada masyarakat yang tertarik budidaya udang galah.”Pembenihan udang galah ini ada dikantor kami di pulau salak kecamatan kusan hilir,”jelasnya.
“Hari ini kami bersama Kabid Perikanan dan Tangkap, Riswan melakukan pengecekan untuk mengetahui ukuran udang galah yang sudah beberapa bulan di tebar di kolam pembudidaya udang dalah di Cekdam sungai dua,”bebernya.
“Alhamdulillah perkuraan sebulan kedepan akan dilakukan perdana, dan seperti kita lihat tadi udang galah atau biasa dipanggil sicapur biru udah berukuran lumayan besar dengan berat mencapai 2 ons lebih,”ungkapnya.
“Kami berharap dengan keberhasilan salah satu pembudidaya binaan dinas perikanan ini mampu menarik minat masyarakat untuk ikut serta belajar serta mencoba budidaya udang galah, pasalnya saat ini budidaya udang galah sangat menjanjikan dilihat dari harga dan pasar,”tambah Fajarunun.
Terpisah salah satu pembudidaya udang galah, Cahyo Purwanto mengaku, sangat senang kolam budidaya miliknya di kontrol oleh Dinas Perikanan Tanah Bumbu yang mana pada dasarnya kolam miliknya memang binaan dari Dinas Perikanan Tanah Bumbu.
“Alhamdulillah kami diberikan pembelajaran cara budidaya udang galah mulai dari benih sampai saat ini ukurannya udah mencapai 2 0ns/ekornya, kami pun tidak menyangka perkembangannya begitu cepat,”katanya.
Kemungkinan satu bulan kedepan lagi kami akan melakukan panen perdana udang galah di kolam kami ini, dan nantinya untuk pemasaran sepertinya akan kami gunakan sendiri untuk mencukupi menu makanan yang ada pada lesehan yang telah kami kelola, jelasnya.
Sebenarnya sudah ada sih yang menelpon untuk membeli dan memasarkan ke daerah luar kabupaten dengan harga Rp 120.000/KG, tapi kami tidak sanggupi, karena kami rencana akan menambahkan menu andalan udang galah pada lesehan yang kami kelola, katanya.
“Kami saja kadang kewalahan mencari di pasar untuk udang galah yang termasuk langka dan harganya juga yang sangat lumayan relatif tinggi,”tutupnya.{[alf/mb03]}