
RANTAU,- Dalam rangka strategi menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok menyambut hari raya idul fitri 1446 hijriyah, tim pengendalian inflasi daerah (TPID) kabupaten Tapin melaksanakan rapat bersama Bulog, BPS dan instansi terkait lainnya, bertempat di aula Tamasa Kantor Setda Tapin, kemarin.
Acara di buka oleh Bupati Tapin H Yamani, Sekretaris daerah H Sufiansyah, perwakilan Forkopimda, Kepala Perum Bulog Barabai;
Kepala BPS Kabupaten Tapin, para Asisten, Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Kepala Bagian Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapin.
Sekretaris daerah H Sufiansyah yang juga Ketua Harian Tim Pengendalian Inflasi Kabupaten Tapin mengatakan, bahwa Kabupaten Tapin termasuk kedalam 8 kab/kota di Kalimantan Selatan yang dihitung Indeks Perkembangan Harganya. Sedangkan 5 Kab/Kota lainnya merupakan Kota Inflasi 0.
Sesuai data dari BPS Kabupaten Tapin, dalam menghitung IPH atas 20 Komoditas terpilih, diantaranya Beras, Cabai Rawit, Daging Sapi, Daging serta Telur Ayam Ras dan lain-lain.
Berdasarkan data yang dirilis BPS Kabupaten Tapin, pada Minggu Ke 3 Maret 2025 Indeks Perkembangan Harga Kabupaten Tapin masih mengalami kenaikan harga dengan nilai 0,59.
Komoditas yang mendorong terjadinya kenaikan dengan andil perubahan harga terbesar adalah Bawang Merah (0,4473), Cabai Rawit (0,4266) dan Gula Pasir (0,0173). Kenaikan harga juga dialami oleh 7 Kab/Kota di wilayah Kalimantan Selatan dan hanya 1 kabupaten yang mengalami penurunan,” paparnya.
H Sufiansyah menjelaskan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Tapin, telah melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya, dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 1446 Hijriyah, TPID Kabupaten Tapin telah melaksanakan Pemantauan Harga dan Pengawasan Ketersediaan Bahan Pokok di Pasar Keraton, dimana hasil dari pemantauan menunjukkan sebagian besar harga masih stabil.
Melalui Dinas Sosial Kabupaten Tapin juga telah melakukan penyaluran Bantuan Sosial Tunai, untuk masyarakat terdampak inflasi di 9 Kelurahan di Kabupaten Tapin.
Bantuan Tahap 1 diberikan kepada 1.512 Kepala Keluarga Penerima Manfaat (KPM), masing-masing mendapatkan Rp. 300.000/bulan/KK selama dua bulan (Januari – pebruari).
Selain itu, Dinas Pertanian, melalui Kelompok Tani Karya Baru Desa Hiyung melakukan inovasi dibidang pertanian dengan penanaman Cabai Hiyung memakai metode budidaya apung.
Penanaman metode ini menggunakan rakit bambu sebagai media tanam, dengan total sekitar 2.400 batang yang tertanam. Inovasi ini mendapat dukungan penuh Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan yang memberikan bantuan dalam pembuatan rakit bambu.
Demikian beberapa hal yang dapat saya laporkan dengan harapan atas terlaksananya kegiatan, tandasnya.
Sementara Bupati Tapin H Yamani mengatakan, pada momen-momen peringatan Hari Besar Keagamaan Nasional, kebutuhan masyarakat akan bahan pokok dan barang penting biasanya mengalami peningkatan.
Dalam kondisi seperti ini, penting bagi kita untuk melakukan sinergi pengawasan dan pemantauan terhadap ketersediaan bahan pokok, dan harga tetap terkendali agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya, ujarnya.
Menyikapi hal diatas, Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan seluruh stakeholder terkait, harus responsif dalam melakukan berbagai langkah strategis menjaga ketersediaan bahan pokok dan harga yang terkendali.
Ia berharap, TPID bersama SKPD dan Instansi terkait agar terus melakukan pemantauan secara berkala terhadap ketersediaan bahan pokok dan barang penting di pasar-pasar dan toko modern, serta menghimbau para pedagang dan pelaku usaha agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar.
Kedua, TPID dan SKPD terkait diharapkan melakukan upaya menjaga stabilitas melalui Pasar Murah/Operasi Pasar/Gerakan Pasar Murah bekerjasama dengan Bulog dan para Distributor.
Ketiga, alokasikan secara khusus penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan inflasi di Kabupaten Tapin,” pintanya.{[her/mb03]}